Seperti kita tahu Rocky Gerung juga adalah seorang pendaki gunung. Pasti  banyak kesulitan dan penderitaan sudah dialami.Â
Bukan hanya gunung-gunung di Indonesia, tetapi Pegunungan Himalaya pun sudah didaki sampai ketinggian 6000 meter. Entah sudah berapa kali. Rumah Rocky pun berada di tebing. Seperti suasana pegunungan.Â
Ternyata rumah induk beliau hanya berukuran 4 kali  9 meter saja. Itu pun bukan di tanah datar, tetapi di tebing. Rumah yang unik tentunya.Â
Oleh sebab itu untuk mencapainya harus melalui anak tangga demi anak tangga. Rocky tidak tidur di situ. Di sebuah gasebo yang tidak jauh letaknya.Â
Menurut Pak Dahlan untuk naik ke tempat tidurnya harus melalui tangga lagi. Ketika beliau melongok ruang tidur itu  seperti kandang burung saja. Hanya ruang yang sempit. Pas untuk meluruskan kaki.Â
Menurut Pak Dahlan, ia menyukai kondisi rumah Rocky, padahal menurut Rocky sendiri rumahnya bukan sebuah rumah tangga, tetapi rumah dan tangga.Â
Jadi, kalau pun kelak digusur dari tempat tinggalnya saat ini, dipastikan Rocky tidak akan menderita walaupun harus tidur di tenda.Â
Mengetahui hal ini, mungkin juga para pembenci beliau akan kecewa. Karena tidur di tenda masih lebih mewah dari tempat tidurnya sekarang. Yang seperti kandang burung itu.
Dalam kehidupan ini, tak jarang kita tidak menyukai seseorang karena belum mengenal secara mendalam. Bisa jadi juga karena satu dua hal yang dilakukannya tidak sesuai dengan pandangan kita.Â
Realitas yang ada Rocky Gerung banyak yang membencinya karena sering mengkritik pemerintah atau khususnya Pak Jokowi. Akibatnya yang merasa sebagai pendukung sekonyong-konyong akan ikut tidak menyukai beliau.Â
Tidak peduli lagi konteks kritikannya. Benar atau salah bukan urusan penting. Intinya Pak Jokowi tidak boleh salah di mata Rocky Gerung. Kalau salah jadi musuh bersama.Â