Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Belajar Kalem Sama "Bang Aniss"

14 September 2021   20:26 Diperbarui: 14 September 2021   20:45 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi pejabat itu bukan hanya harus kuat iman agar tidak terjerumus menjadi pengkhianat rakyat dengan mengambil yang bukan miliknya. Seperti yang umum terjadi. 

Namun juga harus kuat tahan godaan menyikapi kritikan sampai nyinyiran mereka yang tidak suka. Termasuk caci maki juga harus siap terima, sudah bekerja masih dihina. 

Menjadi pejabat, apalagi sudah punya nama pasti punya penggemar yang akan selalu ada yang mengikuti segala gerak-geriknya. Mungkin terpeleset di kamar mandi atau kesulitan buang air besar  beritanya akan viral. 

Apakah cecak di dinding yang menyebarkan ke media sosial? Entahlah. Bisa juga hantu gentayangan yang menjadi biang gosip. 

Pejabat yang punya nama pasti ada yang tidak suka, walaupun yang dilakukan hal sebaik apapun. 

Bekerja dengan baik dan benar saja masih ada yang menganggap tidak baik dan benar. Bagaimana rasanya? Kalau mengikuti perasaan pasti bakal gondokan. 

Apabila pejabatnya mantan preman, mungkin akan diajak perang sekalian. 

Tentu tidak setiap pejabat memiliki sikap yang sama dalam menghadapi tukang kritik atau nyinyir yang sekarang bertebaran di mana-mana. 

Bisa jadi sekarang ini setiap pejabat perlu mengikuti pembekalan ilmu menghadapi semua ini. Bekal menghadapi tukang nyinyir. Kalau tidak, setiap hari kerjanya hanya menangkal pekerjaan mereka yang tidak suka padanya. 

Tersebutlah seorang pejabat tinggi yang sangat dikenal publik. Aniss B namanya. Pernah jadi menteri dan jabatan ini itu. 

Beliau ini kini menjabat sebagai petinggi di sebuah kota dan sangat piawai mengelola tata kata. Seperti biasa, ada yang suka ada ada yang taksuka. Ada pula yang suka-suka dia. 

Bang Aniss, begitu beliau disapa warga. Berusaha menjadi pejabat yang baik agar dapat diterima semua golongan. 

Pergi mengunjungi masjid sudah biasa. Masuk gereja tak masalah. Sembahyang di klenteng pun tak apa. Namanya pejabat takboleh pilih kasih  tentunya. Warga ada acara apa saja, dari sunatan sampai kawinan akan berusaha menghadiri. Apalagi acara vaksin. Sebagai pejabat yang baik pasti akan mendukung. 

Bang Aniss dengan senyuman khas tetap saja ada yang taksuka. Jadi bulan-bulanan dan olok-olokan warganet sampai penggiat media sosial. 

Gara-gara Bang Aniss naik becak tercemplung ke got sewaktu inspeksi persiapan ajang balapan Formula Becak Internasional belum lama ini. Yang konon akan dihadiri Palentino Rosi dan Mak Markues. 

Entah sebagai apa. Nanti diatur saja. 

Keterlaluan memang mereka yang meledek. Apa yang salah dengan becak? Usaha mulia untuk mengangkat harkat dan martabat alat transportasi bangsa malah jadi bahan tertawaan. 

Oh, kata mereka bukan menertawakan urusan tercemplung ke got, tetapi menertawakan ajang balapan Formula B itu. Masa hanya untuk ajang balapan becak harus pakai dana triliunan rupiah. Apa kata Roky Gering nanti? 

Ini yang membuat warganet tak habis pikir sampai tertawa. Apa masuk akal ya? 

Ini cerita mau belajar pada Aniss, terus apa yang mau dipelajari? 

Sabar. Belajar sabar dulu dong. Lihat, Bang Aniss tetap sabar dan tersenyum, walaupun jadi bahan olok-olokan saat naik becak tercemplung di got. 

Coba kalau Bang Ahoek, bakalan bilang, "Nenek lu." atau "Gue sikat lu."

Jadi pejabat saat ini memang harus super sabar atau cuek kalau tidak mau kena penyakit jantung. Ternyata Bang Aniss bisa menyikapi semua nyinyiran dengan kalem. 

Seperti kejadian tercemplung ke got itu. Keesokannya  Bang Aniss malah pasang foto di akun medsos. 

"Kemarin kaki kecemplung ke got, hari ini sekalian  kecemplung semuanya. Ayo, ada yang mau ikutan?" 

Demikian  tulis Bang Aniss dengan foto kecemplung di kolom renang disertai senyum khasnya. 

Apa tidak bikin gondok para warganet? Diledek malah balik meledek. 

Bang Aniss  dalam hal ini tidak termakan olok-olokan mereka yang mengolok. Kadang ini yang membuat mereka menelan ludah. 

Seperti halnya penulis yang pernah diledek sebagai penulis sok bijak, tanpa banyak cincong besoknya  ganti tulisan jadi omong kosong. 

Nb. Bila ada penulisan nama yang mirip sebenarnya, ini adalah unsur kesengajaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun