Katedrarajawen _Aku sungguh berbeda, antara dunia nyata dan  maya. Seperti memiliki kepribadian ganda.Â
Dunia nyata dan maya perilaku antara baik dan tidak bisa terbalik.Â
Berlindung di balik identitas palsu aku menjadi tak sama. Ini bagai sedang bermain sandiwara.Â
Aslinya aku bak ayam betina, di dunia maya berubah bagai singa.Â
Aku yang di dunia nyata orang yang kurang ajar, di dunia maya bisa jadi sosok terpelajar.Â
Yang punya tingkah laku bejat, bisa berubah jadi makhluk bermartabat.Â
Di dunia nyata aku si pendiam, di media sosial aku berubah jadi si kejam. Diam-diam melepaskan dendam.
Di dunia nyata aku tak pandai bicara, di media sosial aku bagai pembicara.Â
Di dunia nyata aku suka menyendiri, di media sosial bak selebriti. Hidup sederhana di dunia nyata, di media sosial bergaya orang kaya.Â
Di dunia nyata aku tidak banyak tahu apa-apa, di media sosial seakan tahu segalanya.Â
Di dunia nyata aku sangat biasa, di media sosial jadi sungguh bijaksana.Â
Di dunia nyata sungguh aku ini penakut sekali, di media sosial tak segan menyebar benci mencaci maki.Â
Inilah aku, taklayak ditiru. Biarlah menjadi masa lalu.Â
Belajar jujur jadi apa adanya antara dunia nyata dan maya. Tidak menjadi berbeda.Â
Namun dalam hal ini bukan masalah jujur atau tidak  antara di media sosial dan kehidupan nyata, tetapi adalah soal bijak dalam bermedia sosial yang lebih utama.Â
@cermindiri 06 Mei 202
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H