Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Susah

23 Maret 2021   22:08 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:47 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen  _

Susah itu bila takada usaha. Susah itu setelah berusaha tak mau mencoba lagi. Apa yang awalnya susah akan menjadi mudah bila akhirnya terbiasa. 

Seperti biasa setiap awal tahun atau memasuki Maret karyawan mulai lapor pajak tahunan. Karena bukti pemotongan pajak awal Maret baru diberikan. 

Untuk laporan tahunan biasanya dibantu orang kantor karena melakukannya  secara daring. Tahun-tahun sebelumnya datang langsung ke kantor pajak pasti akan selama ada yang sigap membantu. 

Tahun ini saya coba lakukan sendiri melalui aplikasi. Sekali coba gagal. Kepala malah jadi mumet. Entah kenapa kalau berurusan dengan angka-angka kepala saya selalu bermasalah. 

Coba lagi. Tetap tidak bertemu cara menyelesaikan laporan. Ada saja kendala. 

Kemudian saya siapkan waktu khusus dalam kondisi santai, makan dahulu, siapkan kopi hangat agar urusan lancar. Lucu, tetap gagal urusannya. Padahal kalau dipikir apa susahnya tinggal isi data-data yang ada. Ikuti petunjuk yang tersedia. 

Anehnya data seperti NPWP perusahaan yang saya masukan sudah persis malah muncul kata  'invalid'. Berkali-kali. 

Omong kosong macam apa ini? Kenapa hal yang mestinya mudah malah jadi bikin susah? 

Akhirnya sampai saya lapor ke seorang manajer. Lalu diminta hubungi staff yang khusus mengurus soal pajak. 

Karena besok libur,  ia minta Senin akan membantu saya menyelesaikan masalah ini. 

Masalahnya saya masih penasaran. Saya coba keluarkan laptop yang sudah lama tidak dipakai, karena memang sudah model lama dan sudah berdebu pula. 

Saya pikir mungkin pakai laptop bisa lebih mudah. Pas waktu itu hari Minggu bisa lebih santai. Saat pagi saya kerjakan, tetap tidak bisa menyelesaikan laporan. Tidak habis pikir saya. Ada apa gerangan? Geregetan rasanya. 

Sampai ada pikiran, tak usah laporan saja. Bukannya tidak mau lapor, ini masalahnya susah. Lagi pula beberapa teman juga mengaku mereka tidak  pernah buat laporan tahunan. Buktinya tidak apa-apa. Tidak kena denda, apalagi masuk penjara. 

Keputusannya, bodoh amat dengan laporan pajak tahunan ini. Bikin mumet. 

Ternyata tak rela juga kalau tidak melapor. Pada sore hari iseng saya coba kembali di laptop. Luar biasa saudara. Akhirnya sukses juga. Benar, ternyata gampang. Karena sudah selesai. 

Selanjutnya masih ada masalah dengan laporan pajak tahunan adik karena ia minta bantuan saya. Pernah menggunakan jasa konsultan pajak, biayanya  saja sampai Rp1,2 juta. Itu beberapa tahun yang lalu. 

Saya berniat langsung ke kantor pajak untuk urusan ini. Walau sebelumnya pernah ke sana dan mendapat  jawaban bahwa untuk tahun ini laporan pajak semuanya secara daring. 

Saat saya datang ke kantor pajak, setelah bertanya sana-sini dan dilayani dengan sangat ramah. Akhirnya, bertemu dengan petugas yang sudah bapak-bapak melayani dengan sangat baik. 

Saat mulai  mencoba  memang ada masalah di jaringan sistem yang susah  masuk. Setelah bisa masuk, saya dituntun mengisi semua data yang ada. Ya ampun, kenapa sedemikian mudah? Selesai laporannya. 

Tadinya saya mau tertawa keras-keras, beruntung masih ingat sedang berada di tempat umum. 

Dari apa yang terjadi dan saya alami sendiri ini saya kembali mendapat hikmat yang sangat berharga. 

Pertama, omong kosong  kalau ada hal yang susah apabila ada kemauan untuk  terus berusaha. Yang susah itu kalau malas mencoba, mencoba, dan mencoba apa yang belum bisa. 

Hari ini, orang-orang menjadi bisa dan dengan mudah bisa mengerjakan apa yang dianggap susah pasti sudah melakukan kesusahan itu  berkali-kali sampai jadi terbiasa.

Kedua, tidak ada yang susah bila mau meminta bantuan pada yang bisa. Dengan kerendahan hati mau  meminta bantuan maka apa yang susah akan menjadi mudah. 

Tidak ada jalan hidup yang susah, bila mau mencoba meminta bantuan pada yang sudah memiliki jalan hidup yang mudah.

Percayalah, kehidupan sudah membuktikan. Jadi, jangan hanya mengeluh kesusahan pada tembok yang keras saja, tetapi datanglah pada mereka yang memiliki kemudahan hati untuk membantu. 

Semudah itu sebenarnya, tetapi sering kali ego dan gengsi yang menjadi penghalang. 

@cerminperistiwa 23 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun