Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu, Dua, Tiga, dan Masih Akan Ada

7 Februari 2021   07:51 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen _Satu, dua, tiga, dan masih akan ada berpulang ketika napas dan detak jantung telah tiada. 

Yang tua berpulang aku merasakan duka. Ketika yang berpulang masih muda seakan takpercaya, tetapi ini nyata. 

Aku lupa kematian tak mengenal usia. Bila takdir sudah tiba tak dapat lagi menunda. 

Aku dan kalian semua ada dalam antrean menunggu gilirannya. Walau waktu itu masih rahasia. 

Jangan berpikir usia masih muda dan hidup masih akan lama. Tubuh sehat dan kekayaan bukan jaminan pula. 

Lalai mempersiapkan bekal hidup di alam yang berbeda saat waktunya tiba. Menyesali kesempatan yang selalu ada tak lagi berguna.

@refleksihati 07 Februari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun