Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanpa Cinta, Sumber Cinta, Mengalirkan Cinta

31 Januari 2021   20:40 Diperbarui: 31 Januari 2021   20:57 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen _Bila ketiadaan  perhatian yang merupakan wujud dari cinta maka hadir rasa kecewa. Hidup akan terasa hampa. Setiap orang butuh cinta. Karena cinta adalah sumber bahagia. 

Cinta adalah kehangatan yang membuat hati berbunga-bunga. Oleh cinta kehidupan ada. Hidup tanpa cinta adalah bencana. Begitulah anak manusia memahami cinta. Saling berbagi demi cinta. 

Memikirkan hal ini, pernahkah aku menyadari? Bahwa aku lupa ada bagian paling dekat  dari diriku yang butuh dicintai. Aku lupa memperhatikan mereka selama ini. Hingga mereka merana. 

Kenapa mereka sakit  aku  tak mengerti, bahwa oleh  rasa kecewa sebab aku sebagai tuannya takpeduli. Sakit adalah salah satu cara agar sang tuan jadi peduli. 

Beginilah hidup yang kerap terjadi. Ketika sudah ada akibat baru membuka diri ini untuk mengerti. Bahwa apa yang sakit karena kebutuhan cinta tak terpenuhi. 

Cinta tak usah mencari ke mana. Kini aku menyadari di dalam diriku ada sumber cinta. Karena Sang Pencipta sudah mengaruniakan sejak semula aku hadir di dunia. 

Anugerah terbesar pada anak manusia adalah cinta. Sumber yang menjadi keberadaan dunia tetap terjaga. Tanpa cinta, dunia hanyalah ruang yang tiada guna. 

Bila di dalam diriku bersemayam cinta sejati. Adalah tugas mulia mengalirkan energi cinta ini kepada seluruh bagian tubuh setiap hari. Hingga mereka mengerti, aku sebagai tuannya peduli dan mencintai. 

Mulai saat ini mereka takada alasan lagi untuk kecewa. Karena  telah merasakan hangatnya cinta yang menghadirkan bahagia. Hidup riang gembira seluruh tubuh sehat sebagai harta yang paling berharga. Semua berawal dari cinta. 

@refleksihati 31 Januari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun