Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diari: Inspirasi dalam Kebosanan

16 Januari 2021   16:05 Diperbarui: 16 Januari 2021   18:25 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen _Senin, 11 Januari 2021

Usai mengurus adik yang terpapar Covid-19 di sebuah rumah sakit di Jakarta saya bergegas pulang. Tujuannya tentu ingin segera beristirahat karena sudah dua hari dua malam belum mandi dan tidur seadanya di bangku. 

Selama di rumah sakit saya diwanti-wanti jangan ke mana-mana dan jangan ganti orang lain untuk menjaga. Menurut saja daripada jadi masalah. 

Saya tidak langsung pulang ke rumah, ada rasa khawatir, tetapi langsung ke tempat kerja dan disarankan untuk isolasi mandiri di mes. 

Selasa, 12 Januari 2021

Hari ini saya memih untuk istirahat untuk memulihkan kondisi, jadi tidak melakukan banyak hal. Selain berkomunikasi dengan keluarga masalah  kondisi adik. 

Sejak ini setiap hari makan dan tidur  di kamar. Kalau mandi, buang air besar dan kecil  tetap di WC sih. 

Rabu, 13 Januari 2021

Hari terasa begitu cepat berlalu, hari sudah berganti kondisi belum juga berubah. Saya mencoba mengisi waktu dengan menulis, bercanda di grup WA, berselancar di dunia maya, dan hal pribadi lainnya. 

Bagaimanapun rasa bosan itu ada juga terkurung dalam kamar, apalagi saya termasuk tipe orang yang takbisa diam. Untuk lebih banyak menulis, tangan dan otak rasanya belum begitu sinkron apabila tubuh ini terserang rasa tidak nyaman. 

Di antara rasa bosan itu saya menulis kutipan yang terinspirasi saat berkomentar, berdiskusi atau spontan muncul. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Bila pikiran ini benar maka tidak akan melakukan hal yang tidak benar. Seperti gampang menilai jelek orang lain atau menghakimi kesalahan sesama manusia. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Kesepian membuat kita bisa hidup dalam kehampaan dan stres akhirnya. Sementara menyelam dalam kesunyian samudra kita bisa menemukan kedamaian. 

Kamis, 14 Januari 2021

Gambar: Pribadi
Gambar: Pribadi
Teringat pernah  mengikuti Kelas Teknik Fotografi bersama Kompasianer Tonny Syiariel secara virtual yang diadakan Secangkir Kopi Bersama pada Rabu, 13 Januari 2021. Setelah kelas berakhir ada lomba foto dengan hadiah yang lumayan. Jalan-jalan ke Raja Ampat dan Bali---bukan dari panitia, boleh mengkhayal sendiri. 

Karena tidak bisa ke mana-mana mencari okjek di luar ruangan, potret saja apa yang ada. Tentu dengan sedikit penataan dan sedikit teknik yang diingat agar layak ikut lomba.  

Hasilnya? Kalau saya lihat sih menarik dan layak dilirik dewan juri. Lah iyalah harus lirik buat penilaian. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Kerap kita berpikir bahwa apa yang terjadi adalah kebetulan. Benarkah demikian? Kebenaran yang saya pahami tidak ada kebetulan di dunia ini. Ada akibat pasti karena ada sebabnya. 

Jumat, 15 Januari 2021

Pagi ini saya bersiap ke sebuah rumah sakit untuk tes swab karena kondisi badan masih terasa tidak nyaman. Pasti akan membosankan menunggu hasil yang akan keluar sore esok hari. Tentu sambil berdoa hasilnya adalah negatif, walau diiringi pula sedikit pikiran negatif. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Manusia merindukan kebebasan, padahal setiap manusia sudah memiliki kehendak bebas. Jadi, masalahnya di mana? Pikiran. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Sejak dahulu negeri kita sudah hidup dalam perbedaan. Bahkan negeri ini ada karena kebersamaan dari perbedaan itu. Bhineka Tunggal Ika sudah menjadi pedoman hidup kita. Mengapa hari ini masih meributkan perbedaan? 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Orang gila suka tertawa. Kalau dibilang gila pasti tidak terima dan marah. Karena memang tidak sadar kalau ia gila. Lah, ini yang yang merasa sadar malah suka tidak sadar kalau sudah berkelakuan gila. 

Sabtu, 16 Januari 2021 

Otomatis tidak banyak melakukan kegiatan apa-apa selain makan, minum, sedikit berselancar di dunia maya, meditasi karena yang paling ditunggu adalah hasil tes swab kemarin. 

Apapun itu tetap akan berharap yang terbaik  karena hidup harus terus berjalan. Suka atau tidak.  

@diari 16 Januari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun