Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bencana di Depan Mata

15 Januari 2021   23:54 Diperbarui: 16 Januari 2021   00:01 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/katedrarajawen

Katedrarajawen  _Kala Covid-19 masih merajalela

bencana masih menyapa 

melanda seakan tiada rasa 

menguras air mata

menambah luka yang sudah ada. 

Di awal tahun belum berjalan lama 

susu-menyusul bencana 

pesawat jatuh dan gempa 

mencegah tiada daya

terjadi tanpa menduga. 

Apa makna dari semua? 

meratapi atau menerima realita 

bahwa hidup ini sementara 

kapan saja bencana bisa menimpa

tanpa bisa menunda. 

Bahwa waktu begitu berharga 

jangan sia-sia hidup di dunia 

tanpa melakukan yang berguna 

menanam kebaikan dan pahala 

bekal kehidupan di sana. 

Mengapa aku masih terlena 

masih tertawa akan dosa 

masih menistakan diri dalam bicara

masih sibuk berdebat segala perkara 

masih ribut dalam urusan agama

masih merasa paling mulia 

hal yang justru membuat diriku hina

paling merugi menjadi manusia. 

@refleksihati 15 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun