Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tanpa WhatsApp pun Dunia Akan Baik-baik

13 Januari 2021   21:45 Diperbarui: 13 Januari 2021   21:51 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen  _Hidup tanpa WhatsApp. Hidup akan tetap berjalan dengan baik-baik saja. Tidak ada hal yang menakutkan untuk membuat hidup ini harus merana. Sama halnya ketika sebelum WhatsApp ada hidup selalu berwarna. 

Aku masih ingat saat pertama mengenalnya pada 2009 malah aneh terasa. Apa ini? Saat itu masih memakai HP dengan OS Symbian dari Nokia. Karena masih terbiasa dengan SMS, perpesanan sejuta umat manusia. 

Andaikan kini oleh aturan baru dari WhatsApp karena merasa tidak nyaman dan aman lalu harus hidup tanpanya, ya biasa saja. Apalagi sekarang masih banyak alternatif lain yang tersedia. Telegram dan Signal misalnya. Ibarat kata, gak ada lu, gak masalah. Pilihan masih banyak dan gratis pula. 

Sama hal ketika aku begitu gandrung dengan HP Nokia sampai terasa melekat di hati. Segala seri dicoba. Kecuali yang seri 4 karena memang pernah ada. 

Ternyata orang Finlandia alergi pula dengan angka 4 seperti halnya orang Tionghoa. Karena terbaca 'si' artinya mati. Seram dan bikin ngeri. 

Sekali lagi, walau WhatsApp harus tidak ada kita pakai, dunia akan tetap ada dan hidup akan berjalan baik-baik saja. 

Sering kali kita hidup terlalu memikirkan dan mengkhawatirkan hal yang tidak perlu atau tidak benar-benar penting. Hidup dalam ketakutan yang sesungguhnya tidak menakutkan. 

Kita begitu menderita hanya oleh satu kehilangan, padahal kita masih memiliki banyak hal lain yang menyenangkan. Namun masih mau terjebak dalam kebodohan. 

Jangan hanya karena satu hal bagian kecil dari hidup ini seakan kita sudah kehilangan segalanya. Cukup jalani hidup ini apa adanya dan semua akan baik-baik saja. Percayalah. 

@catatanharian 13 Januari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun