Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menunggu Hasil Tes Swab

10 Januari 2021   01:07 Diperbarui: 10 Januari 2021   11:22 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katedrarajawen  _Tak terasa waktu berjalan demikian cepat sudah bertemu hari yang baru dan nikmatnya  nasi uduk. Begitu kalau sedang lapar. 

Sabtu sore, 09 Januari 2021 dengan iringan  gerimis sedikit memaksakan diri berangkat  ke Jakarta dengan niat mengambil KTP adik untuk mengurus surat kendaraan yang pajaknya segera jatuh tempo. 

Sebenarnya ada rasa enggan karena kepala ini terasa berat dan masih ada urusan lain, tetapi entah ada keinginan untuk  segera  menyelesaikan urusan ini. 

Saat sampai tujuan malah membaca  berita di pesan WA kalau adik sedang berada di sebuah rumah sakit. Sebelumnya ia memang ada mengeluh dadanya agak sesak. 

Ketika hendak menyusul, adik sudah muncul sambil memegang dada. Ada apa? Ruang IGD penuh dan penjelasan pihak rumah sakit tidak tahu kapan bisa menangani. Katanya rumah sakit lain juga penuh. Bagaimana ini?

Terpikir untuk membawa ke Tangerang saja, tetapi terlalu jauh juga. Sementara kondisi adik sudah kurang meyakinkan. Akhirnya saya memutuskan  ke rumah sakit terdekat yang sudah cukup punya nama. Rencananya mau swab sekalian untuk menjaga-jaga. 

Sama. Semua ruang penuh. Di IGD juga sedang menangani pasien Covid-19. Sementara sambil menunggu melakukan pendaftaran dengan penjelasan ini dan ini. Untuk penanganan darurat harus pakai dana pribadi. Kalaupun nanti harus rawat inap baru bisa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Itu bila  masih ada tersedia ruang yang kosong. Apapun saya tanda tangan yang penting urusan segera ditangani. 

Setelah cek ini dan ini. Dokter mengatakan kemungkinan memang kena Covid-19. Namun untuk meyakinkan malam itu langsung dilakukan tes  Swab PCR  dan hasilnya besok pagi. Lah, bagaimana saya? Tidak boleh pulang dan tidak boleh ganti orang lain yang menunggu. 

Baju sudah keringatan, kering, basah kena hujan, masuk ruangan berpendingin. Ya, kedinginan. Namun harus tetap tenang, walau mata sudah berkunang-kunang karena otak sedang melayang-layang. 

Sekali lagi tenang. Itu pula yang saya sampaikan ke adik. Jangan pikir macam-macam. Yang penting berdoa dan tetap tenang sampai menunggu hasil Swab. Tenang, nonton saja video yang lucu-lucu. 

Padahal saya sendiri masih membayangkan  kelanjutan penanganan yang masih menjlimet menurut penjelasan dokter apabila hasilnya positif Covid-19. 

Apapun ini memang harus tetap tenang dan berdoa semua akan baik-baik saja sambil pasrah berserah menunggu hasil Swab PCR. 

@catatanharian 10|01|21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun