Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rehat

19 Desember 2020   17:23 Diperbarui: 19 Desember 2020   17:26 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katedrarajawen _Jenuh melanda; terasa hampa; gairah tiada; ingin diam saja;rehat itu yang ada di kepala. 

"Aku ingin rehat," perempuan itu berkata.

Aku menjawab, "Silakan saja. Tidak apa-apa."

Lelah dan kehilangan gairah siapa pun bisa mengalaminya. 

Dunia ada siang dan malam. Ada saatnya bekerja ada saatnya beristirahat pula. Hal yang niscaya. Jantung ini berdetak pada waktunya, akan rehat pula pada akhirnya. Bukan perkara. 

Menjadi tanda tanya. Bila rehat berlama-lama. Alasan semata untuk tidak melakukan yang semula. 

Hari ini rehat, besok rehat, masih rehat sampai lusa. Lupa. Rehat bukan berhenti selamanya. Rehat, awal untuk  bergelora. Sebelum hari berlalu lagi pasti akan menemukan alasan untuk tidak lupa. 

@motivasidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun