Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Revolusi Akhlak

20 November 2020   21:13 Diperbarui: 21 November 2020   08:52 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/katedrarajawen

Katedrarajawen _Aku harus berani meruntuhkan tembok keegoan yang sudah menjadi penguasa dengan status quo selama ini. 

Aku mesti punya nyali menghunuskan pedang kematian untuk diriku yang lama agar lahir kembali. 

Menjadi manusia baru lahir bagaikan bayi. Menata hidup mengikuti suara nurani, bercermin pada ajaran para nabi. Berpedoman pada kitab suci. 

Menjaga tingkah laku dan pengendalian diri dalam tindak tanduk tidak melukai. Merayakan kehidupan dengan cinta kasih mengatasi rasa benci. 

Revolusi akhlak ini bukan menuntut orang lain berubah pertama kali, tetapi menuntut  yang mulai berubah adalah diri sendiri. 

@refleksihati 20 November 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun