Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seperti Hantu, Depresi Tidaklah Menakutkan

13 Oktober 2020   19:28 Diperbarui: 26 November 2020   17:11 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva (Koleksi Pribadi)

Pertama, bila ada orang dekat yang mengalami depresi, ia membutuhkan orang  yang mau menerima apa adanya dan sabar melayani. 

Jangan menambah yang mengalami depresi dengan sikap kita yang terus menyalahkan. Percayalah, depresi sama seperti hantu, tidak menakutkan. Bila dengan penanganan tepat akan berlalu sendiri. 

Kedua, dengan berdoa dan percaya Tuhan pasti ada kesembuhan, tetapi juga perlu berobat ke yang ahlinya. Kita tidak bisa sok pintar, padahal tidak mengerti. Ketika kita pergi ke yang ahli, akan menemukan solusi secara keilmuan. 

Ketiga, dalam hal depresi psikiater memang bisa membantu kesembuhan. Namun kuncinya ada pada keyakinan diri. Ada tekad kuat untuk sembuh. Percaya diri bisa mengatasi. Bila tidak ada, masuk Rumah Sakit Jiwa adalah menjadi pilihan. 

Kita tidak tahu hidup kita akan bagaimana kondisi ke depan, tetapi kita bisa memastikan dengan hidup sebaik-baiknya hari ini. 

Menjaga kondisi pikiran yang positif. Bahwa hidup memang tidak lepas dari masalah dan itu harus dihadapi.

Namun selalu percaya setiap masalah itu pasti ada kunci penyelesaiannya. Paling tidak hal ini dapat menghindarkan diri kita dari depresi dan menjadi penghuni RSJ. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun