Katedrarajawen _"Aku yakin papaku sudah berada di surga"Â
Seorang kawan meyakinkan dirinya, yang masih dalam kerinduan teramat sangat ditinggal papa.
"Benar ya?"Â
Pertanyaan yang membutuhkan jawaban sebagai penguatan. Berkecamuk dalam pikiran. Apa jawaban yang harus kuberikan. Apa yang kupahami sebagai kebenaran?Â
"Bagaimana?"Â
Aku merasa butuh berhati-hati menata kata. Â
"Bila apa yang engkau yakini sebagai kebenaran, yakinlah itu sebagai kebenarannya. Karena kebenaran sesungguhnya belum engkau alami."Â
"Aku yakin papaku di surga, suatu saat nanti kami akan berjumpa."
"Bila demikian iringilah dengan doa-doa bahwa kini papamu sudah berada di surga."
Sang kawan tersenyum sambil menatap angkasa.Â
"Aku melihat papaku juga tersenyum di sana."
Dan, aku pun ikut tersenyum tanpa perlu lagi bicara.Â
@refleksihati30092020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H