Katedrarajawen _Dalam waktu tujuh hari yang tersedia, ada kisah suka dan duka. Bersyukur atau mengeluh saja. Ini mencerminkan aku ini siapa.Â
Enam hari aku bersukacita, karena usaha mendatangkan banyak laba. Senyum mengembang semangat bergelora. Enam hari yang bahagia. Bersyukur dalam doa-doa.Â
Pada satu hari yang tersisa. Ada yang tak biasa. Usaha sepi duduk santai tak berselera. Doa pagiku seakan sia-sia. Untung besar tak jadi nyata. Mengapa?
Tiba-tiba ada bisikan menggetarkan jiwa.Â
"Hai anak manusia, sungguh celaka, bila enam hari penuh sukacita, lenyap oleh keluh-kesah sehari saja. Enam hari engkau gunakan untuk urusan dunia, sehari untuk urusan rohani masihkah tak rela? Tutuplah usaha, buatlah mata  hatimu terbuka."
@refleksihati25082020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H