Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

6 Hari dan 1 Hari

25 Agustus 2020   21:49 Diperbarui: 26 Agustus 2020   19:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _Dalam waktu tujuh hari yang tersedia, ada kisah suka dan duka. Bersyukur atau mengeluh saja. Ini mencerminkan aku ini siapa. 

Enam hari aku bersukacita, karena usaha mendatangkan banyak laba. Senyum mengembang semangat bergelora. Enam hari yang bahagia. Bersyukur dalam doa-doa. 

Pada satu hari yang tersisa. Ada yang tak biasa. Usaha sepi duduk santai tak berselera. Doa pagiku seakan sia-sia. Untung besar tak jadi nyata. Mengapa?

Tiba-tiba ada bisikan menggetarkan jiwa. 

"Hai anak manusia, sungguh celaka, bila enam hari penuh sukacita, lenyap oleh keluh-kesah sehari saja. Enam hari engkau gunakan untuk urusan dunia, sehari untuk urusan rohani masihkah tak rela? Tutuplah usaha, buatlah mata  hatimu terbuka."

@refleksihati25082020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun