Katedrarajawen _Apa itu KAMI? Semua pasti sudah tahu. Siapa orang-orangnya dijamin juga sudah pada tahu. Bila tidak tahu, pasti akan segera mencari tahu.Â
Bu Tejo, tokoh dalam film pendek Tilik yang sedang trending dan viral, pasti semua pun sudah tahu. Saya yang tadinya tidak tahu, tahu-tahu segera mencari tahu.Â
Siapa itu Bu Tejo? Ini gara-gara ada yang berkomentar di tulisan saya tentang Bu Tejo, mengusik rasa ingin tahu.Â
Zaman internet membuat semua orang serba tahu. Semua orang begitu mudah mencari apa yang ingin diketahui. Bu Tejo saja yang tinggal jauh di sana apa-apa sudah tahu. Bahkan melebihi apa yang dia ketahui.Â
Masalahnya, jangan sampai keingintahuan  ini menjebak kita dalam ketidaktahuan. Maksudnya  yang kita tahu itu bukan demikian kebenarannya, tetapi seakan sudah mengetahui segalanya sebagai kebenaran.
Keingintahuan yang termakan oleh ketidakbenaran ini namanya. Ini memabukkan.Â
Melebihkan apa yang diketahui mungkin sudah hal biasa. Namun  melebihkan  ketidaktahuan itu keterlaluan. Malang ya ini bisa menjadi kebiasaan.Â
KAMI punya tujuan mulia hendak menyelamatkan Indonesia. Yang ini memang membuat bingung. Entah menyelamatkan dari apa?Â
Ini yang susah dicari tahu. Buktinya saya masih bertanya-tanya. Mencari tahu di internet pun yang muncul masih tanda tanya.Â
Soal  Bu Tejo ini jangan ditanya, sudah jelas tujuannya. Cerita yang ada pasti bukan  menyindir KAMI, tetapi kita. Ya, kita. Mau ibu-ibu, mau bapak-bapak. Sama saja.Â
Apa yang tersaji, walau ibu-ibu jadi tokoh utama, kita yang pria pun suka bergosip ria. Â Oleh sebab itu, saya heran urusan gosip selalu identik dengan ibu-ibu.Â
Sepanjang perjalanan tilik (menjenguk) Bu Lurah, Bu Tejo tiada habisnya menjadikan Dian, si kembang desa sebagai bahan pembicaraan. Beritanya dari internet. Begitulah katanya.Â
Macam-macam, intinya beraroma negatif tentang Dian. Mengatasnamakan kebenaran dari internet. Sudah tahu ceritanya, kan?Â
Bagaimana dengan KAMI? Ini yang dikhawatirkan. Mengatasnamakan gerakan moral, tetapi ujung-ujung bicaranya tentang pemerintah. Presiden Jokowi tepatnya. Parahnya, kalau berdasarkan berita dari internet lagi.Â
Akhirnya, tak beda dengan Bu Tejo menggosipkan tentang Dian. Gerakan moral berubah jadi gerakan membicarakan keburukan presidennya.Â
Bedanya, bila Bu Tejo di dalam bak mobil truk,  kalau melewati pos polisi harus Buru-buru menunduk.  Mereka di dalam ruang nyaman  sejuk sambil duduk tak harus dengan menunduk.Â
Semoga hanya sebuah kekhawatiran gara-gara terpesona Bu Tejo ha ha...Â
@catatanringanÂ