Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melangkah dengan Pasti, Harapan akan Menerangi

17 Agustus 2020   08:20 Diperbarui: 17 Agustus 2020   09:40 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _

Sahabatku, tersenyumlah hari ini 

mengalir  dari kedalaman hati

agar dunia ikut berseri

hidup jadi berarti

selalu percaya kasih Tuhan selalu mengalir dan memberkati

hilangkan risau dan duka, jalani hidup dengan pasti

bahwa ada hari indah yang menanti

ini bukan tentang omong kosong dan basa-basi

tetapi soal keyakinan diri

bila ada kemauan tidak ada yang tidak mungkin akan terjadi 

jadilah diri yang sejati 

bukan hidup oleh pengaruh kondisi 

hapus air mata yang sudah mengalir dari hari ke hari 

cukup dan waktunya berhenti 

buka mata buka hati 

hari ini

saat yang terbalik menjadi titik balik mengambil langkah pasti 

jangan tunda lagi 

atau kesempatan itu pergi 

dan tak pernah kembali 

hidup hanya sekali ini

jangan habiskan untuk meratap dan menyesali 

kesulitan dan penderitaan boleh datang tiada henti 

namun tidak boleh padam pelita hati 

sebab dalam kegelapan akan menerangi 

harapan terbentang luas tak habis dicari 

bila terus menjalani hidup ini 

kisah hidup selalu berganti 

tidak mungkin akan gelap sepanjang hari

ada terang dan gelap, suka dan duka, bahagia dan derita adalah keniscayaan hidup ini

akan baik-baik saja hidup ini

bila mengerti dan menyadari 

@sangguru

# ide menasehati sahabat dengan beberapa kata puisi, malah jadi keterusan dengan kata-kata lanjutan untuk menasehati diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun