Katedrarajawen _Orang bijak berkata: Ingin memelihara kupu-kupu, jangan menangkap kupu kupunya, pasti ia akan terbang. Tanamlah bunga, maka kupu-kupu akan datang. Membentangkan sayapnya nan indah.
Jangan mengejar kebahagiaan ke mana-mana, tetapi tanamlah kebaikan dan kejujuran. Kebahagian demi kebahagian akan datang menghiasi kehidupan yang indah.Â
Selama ini dunia mengajarkan kita mencari kebahagiaan, bila perlu sampai ke ujung dunia. Membayar berapapun harganya.Â
Bahkan demi mendatangkan kebahagiaan dengan nyawa sebagai taruhan. Selalu ada pembenarannya.Â
Kita mengira mengunjungi tempat-tempat indah akan mendatangkan bahagia. Itu sebabnya kita rela menjalani.Â
Bahagia memang, tetapi sekadar luapan emosi. Seperti semilir angin, terasa sekejap, lalu tak ada lagi.Â
Ada juga demi menemukan kebahagiaan dengan berburu makanan. Ada di mana makanan enak dicari. Menikmati dengan tertawa. Itulah bahagia katanya.
Kenikmatan hanya sebatas di lidah dan mulut. Setelah melewati  tenggorokan dan kerongkongan sampai ke usus. Tak ada nikmat lagi.Â
Ada yang demi mendapatkan kebahagiaan, pergi mencari hiburan, hingga harus telat tidur. Saat di pagi hari bangun dengan loyo dan suntuk.Â
Bahkan menang lotere dan melakukan kemaksiatan mengatakan mendapatkan kebahagiaan.Â
Inilah dunia yang menjebak dan kita terlena di dalamnya. Lupa sejatinya bahagia.Â