Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Emosi yang Pemarah

27 Juli 2020   20:47 Diperbarui: 27 Juli 2020   22:32 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi sudah terluka. Mengapa orang-orang begitu mudah menghakiminya. Merasa mereka paling benar hanya berdasarkan pengertian sendiri. 

Mengapa tidak mau berusaha mencari kebenaran yang sesungguhnya tentang Emosi.  Tidak susah sebenarnya. 

Mereka yang merasa benar itu tak peduli lagi dengan kesalahannya sendiri. Emosi pun hanya bisa pasrah menerima kenyataan ini. 

Ia hanya bisa berdoa, agar pintu hati mereka yang bersalah segera terbuka. 

Berharap mereka tidak lagi menganggap adalah kebenaran bahwa Emosi itu sebagai pemarah. 

Akhirnya Emosi juga hanya dapat menghibur dirinya. Aku hanyalah sebuah kata. Apalah arti sebuah kata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun