Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Baswedan Sudah Benar, Kita yang Salah

12 Juli 2020   13:21 Diperbarui: 12 Juli 2020   21:56 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /tirto. id


"Saya tidak pernah mengatakan menolak reklamasi. Saya selalu mengatakan menghentikan reklamasi." 

Katedrarajawen _ Itulah kutipan dari Tirto.id yang dimuat pada 8 Juli 2020. Ini untuk menanggapi pernyataan bahwa Anies melanggar janji kampanye sewaktu mau jadi Gubernur Jakarta pada 2017.  Anies Baswedan mengatakan demikian. 

Ketika itu ia meyakinkan pendukungnya akan menghentikan reklamasi Teluk Jakarta yang digagas Ahok. Anies menganggap reklamasi akan merusak lingkungan. Bukan untuk kepentingan rakyat. Tetapi demi kepentingan cukong. 

Senanglah mereka yang menolak reklamasi.  Inilah gubernur idaman. Gubernur pembela kepentingan rakyat. 

Namun kini. Betapa kecewanya para pecinta Anies itu. Karena ia justru memberikan izin reklamasi Ancol. Atas nama demi kepentingan rakyat.  

Dahulu ketika berjanji menghentikan reklamasi Teluk Jakarta pun atas nama kepentingan rakyat yang sekarang kecewa. Menganggap Anies ingkar janji. 

Jadi pejabat memang harus pandai bicara. Pintar mengolah kata. Urusan belakang soal kerja. Pakai jimat sakti atas kepentingan rakyat. Bekerja untuk rakyat. Selesai. Walau kenyataannya masih ada rakyat yang hidup melarat dan sekarat. 

Kembali soal janji  menghentikan reklamasi Teluk Jakarta. Anies harus membenarkan dirinya. Memang benar. Janji itu sudah ditepati. Sudah terpenuhi kepentingan rakyat pendukungnya. 

Bukti. Proyek tersebut sudah dihentikan. Mau apalagi? Tuntas sudah jadinya.  Apa yang mau ditagih lagi? 

Soal kini memberi izin reklamasi Ancol. Apa yang salah dan hubungannya dengan janji kampanye menghentikan reklamasi Teluk Jakarta? 

Jelas-jelas tidak ada. Teluk Jakarta dan Ancol. Namanya saja jelas berbeda. Lokasinya juga. Kondisinya tidak sama. 

Kalau untuk Teluk Jakarta itu namanya menghentikan. Ini untuk Ancol memberikan izin. Orang tidak sekolah pun bisa membedakan. 

Apalagi dikaitkan dengan perkataan 'menghentikan' dan 'menolak'. Anies sudah menjelaskan sejelas-jelasnya. Bahwa ia tidak pernah mengatakan menolak reklamasi. Tetapi menghentikan. Jelas? 

Jangan gagal paham. Paham? 

Jadi kalau membaca atau mendengarkan itu harus cerdas. Jangan asal baca dan dengar mentah-mentah. 

Jangan asal lihat  siapa yang mengatakan. Tetapi simak apa yang dikatakan. Bisa menyesatkan diri namanya. 

Karena melihat siapa yang mengatakan, salah-benar akan selalu benar atau salah. Tidak bisa jelas membedakan. 

Namun bila dengan jelas membaca atau mendengar apa yang dikatakan. Bisa membedakan dengan jelas benar atau salah. 

Kita manusia memang mudah dibodohi oleh kata-kata. Bodohnya lagi. Karena kebodohan sendiri malah menyalahkan kepintaran orang lain. 

Kecewa dan marah bisanya. Bukankah ini justru akan membuat diri sendiri  semakin bodoh? 

Sekali lagi. Kita harus angkat topi dan jari  buat Anies. Sebab ia memang benar. Kata-katanya benar. Memang jelas perbedaan kata 'menghentikan' dengan 'menolak'. Tidak bisa dibantah. 

Seperti halnya juga ketika seorang pejabat mengatakan, bahwa ia akan memberantas korupsi. Kemudian justru  ia sendiri yang tertangkap korupsi. 

Ada yang salah? Tidak sama sekali. Maksudnya sudah jelas. Masalahnya kita yang tidak jelas membaca atau mendengar. 

Maksudnya memberantas korupsi yang dilakukan  bawahannya, agar ia sendiri bisa bebas korupsi dan dapat lebih banyak. Jelas, kan? 

Kalau sudah jelas. Ya, sudahlah. 

@catatanringan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun