Sama halnya dengan bacaan. Semakin dibaca, tulisan yang sederhana dalam sudut pandang di awal, Â memiliki kedalaman makna pada akhirnya.Â
Membaca bukan sekadar membaca yang terbaca. Yang tak kalah utama adalah membaca yang tak terbaca oleh mata dan pikiran.Â
Hal ini tentu berpengaruh juga dari pengalaman dan dengan berkembangnya kearifan kita.Â
Jadi sebenarnya yang sangat keren itu, membaca bisa menjadi dan bertambah bijak. Kalau belum. Tetaplah membaca. Kemudian menemukan kebijaksanaan ini.
Bahwa apa yang terbaca itu bukanlah kebenaran. Jangan melekat dan  mendekatkan. Apa yang terbaca adalah menunjukkan pada kebenaran.Â
Ketika membaca "berbuat baiklah" itu adalah petunjuk. Ketika kita melakukan kebaikan secara nyata. Itulah kebenaran.Â
Walau ada yang sinis mengatakan, percuma membaca tentang kebaikan kalau tidak bisa melakukan.Â
Namun saya berani lantang mengatakan pula. Tetaplah membaca. Baca dan baca. Suatu hari nanti bisa juga melakukan.Â
Paling tidak, nilai kebaikan itu sudah tersimpan di memori alam bawah sadar dan itu tak akan hilang.Â
@catatanringanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H