Katedrarajawen _Sangat, sangat, sangat sederhana sebenarnya. Kata yang ajaib ini. Sudah terbukti dari dahulu sampai kini. Siapa yang dapat memungkiri?Â
Ya. Jangan ragukan lagi. Maaf. Hanya maaf. Tidak semua orang mampu mengucapkannya.Â
Sesungguhnya hanya dengan maaf bisa menyelesaikan banyak masalah. Meredam emosi. Meluluhkan hati. Mata berkaca-kaca. Tidak timbul perkara. Bikin tersenyum pula.Â
Namun, oleh kekerasan hati si maaf terlantarkan menjadi kata tak berharga. Lenyap keajaibannya.Â
Maaf. Itu bisa dalam hal meminta maaf dan memaafkan.Â
Sungguh memalukan. Ketika bersalah bukannya meminta maaf, malah mencari pembenaran.Â
Sungguh menyedihkan, ada yang sudah meminta maaf, tak sudi memaafkan. Lagi-lagi pakai pembenaran.Â
Kapan bisa hidup dalam kebenaran?Â
Langsung nyanyi. Kapan ... kapan ... kalau ada kesempatan. Tunggu sampai mati barangkali.Â
"Tak perlu tengok kiri-kanan. Lihat ke dalam diri. Bisa juga bercermin. Tersenyumlah. Bila diri sendiri termasuk orang yang sulit meminta maaf itu. Meminta maaf atau memaafkan. Mulai maafkan diri sendiri."
Jangan marah atau salah paham. Kalimat di atas baru dapat bisikan dari entah siapa buat yang menulis.Â
Belum lama ini. Saat santai mengantar istri belanja sayur. Terjadilah. Saya menabrak sepeda motor yang seenaknya berhenti di tengah jalan.Â
Sambil menahan sakit ingin rasanya segera melampiaskan kemarahan.Â
Apa pula ini orang seenaknya berhenti? Memang itu jalan miliki sendiri? Kemarahan masih tertahan.Â
Bapak itu menengok ke belakang. "Maaf," katanya.Â
Hati yang sudah mulai panas, segera bagai tersiram air pegunungan. Sejuk. Lupa mau marah. Sebaliknya malah jadi khawatir. Karena bapak itu membonceng dua anaknya.Â
Ternyata ada sesuatu yang membuat ia tiba-tiba berhenti. Benang layangan. Pantas. Â Tentu jadi maklum. Tidak bisa menyalahkan bapak itu lagi.Â
Akhirnya kesal dan marahnya  beralih ke benang layangan. Istri yang tadinya diam juga ikut ngomel ke si benang.Â
Apa salahnya si benang?Â
Tidak bisa mengatakan, maaf!Â
@cerminperistiwaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H