Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Air Mata Tersembunyi Jokowi

30 Juni 2020   00:32 Diperbarui: 30 Juni 2020   00:33 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," tegas Jokowi seperti dikutip Senin (29/6/2020).

Pak Jokowi, presiden di republik ini. Jengkel setengah mati. Menahan perasaan  yang mengiris hati. Marah kepada para menteri. 

Ada rasa yang sudah tak tertahan lagi. Di masa pandemi, masih ada menteri yang kurang empati. Bekerja setengah hati. Itu yang membuat jengkel  Pak Jokowi. 

Bila dicermati. Suara dan ekspresi. Bukan hanya marah, jengkel, kecewa, ada perasaan sedih sekali. Ada air mata yang tersembunyi. 

Bila ada rasa peduli . Kita pun akan melakukan hal yang sama. Ada rasa jengkel dan marah yang tak tertahan lagi. 

Ketika melihat orang-orang masih bersikap normal-normal saja dalam kondisi saat ini. 

Di saat  semestinya selalu berdisiplin diri dan menjaga kebersihan. Kita masih saja melihat orang-orang berlaku semaunya. Abai terhadap protokol kesehatan berlaku tak terkendali. 

Dalam hal ini bisalah dimengerti. Bila ada kemarahan dan rasa geram Pak Jokowi. 

Kemarahan memang tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi bila dilakukan dalam kondisi dan situasi yang tepat. Itu bisa menjadi motivasi untuk mengubah diri. 

Tentu itu yang diharapkan terjadi. Setelah para menteri langsung sadar diri. Tidak boleh kerja dengan cara yang normal-normal saja. Namun harus ekstra luar biasa. Sepenuh hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun