Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis agar Laku Saat Ini atau Terus Berlaku?

21 Juni 2020   14:56 Diperbarui: 22 Juni 2020   00:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen


Katedrarajawen _ Apapun pilihan kita saat ini. Itulah pilihan kita. Bisa jadi suatu hari akan berganti. Itulah yang terbaik. Itulah yang terpikirkan. Tidak ada urusan dengan orang lain. 

Begitu pula dengan pilihan orang lain. Tidak ada urusan dengan kita.  Tidak ada masalah. Yang jadi masalah kalau ikut mengurusi. 

Berkenaan dengan dunia tulisan. Setiap orang punya tujuan. Mulai saat menulis sampai kemudian memublikasikan di media sosial. 

Pilihannya macam-macam. Buat cari duit. Cari perhatian. Cari nama. Cari pertemanan. Untuk berbagi. Sekadar iseng. Supaya laku, banyak dibaca dll. 

Walau mungkin ada juga yang mengatakan, kalau menulis ya menulis saja. Tidak berpikir apa-apa. Itu juga juga sebuah pilihan. 

Selama tidak melanggar aturan, bebas-bebas saja memilih. Kalau ada yang memilih, agar tulisan laku, laris manis. Siapa yang tidak mau? Kenapa ditolak kalau bisa? 

Sekarang kalau kita dihadapkan cuma dua pilihan. Tulisan berlaku saat ini atau terus berlaku sampai nanti? 

Semuanya pasti mau pilih dua-duanya. Seperti saya kalau disuruh pilih Luna Maya atau Yuni Shara. Pasti mau dua-duanya. Kenyataan malah tidak dapat keduanya. 

Apabila untuk kepuasan sesaat dan bisa dapat bonus pula berupa uang. Tulisan laku bila perlu sampai dibaca sejuta orang adalah pilihan. Kenapa tidak? Ini bukan mau sekali. Maunya berkali-kali. 

Namun pilihan tidak akan selalu selaras dengan kenyataan. Bisa jadi berbalik hasilnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun