Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel Baswedan dan Orang Kuat

19 Juni 2020   02:01 Diperbarui: 19 Juni 2020   09:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen


 

Katedrarajawen _Benarkah  keberadaan orang kuat di belakang kasus Novel Baswedan? 

Seperti yang dimuat di CNN  Indonesia [Kamis, 18 Juni 2020] : Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut ada orang sangat kuat yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadapnya.

Tentu Novel tidak sembarangan bicara. Apalagi mengacu tuntutan untuk dua terdakwa hanya satu tahun. 

Bicara orang kuat. Tentu bukan orang kuat dalam arti sesungguhnya. Orang yang mampu mengangkat beban satu ton misalnya.  Sekadar kiasan untuk menggambarkan orang yang punya kuasa. 

Kalau mau jujur. Soal orang kuat ini sebenarnya bukan rahasia lagi. Dalam berbagai urusan, tak jarang ada orang kuat yang berperan. 

Dengan kata lain memanfaatkan peran orang kuat dengan berbagai tujuan. 

Biasanya juga ada bos-bos    yang memakai orang kuat untuk         mengamankan usaha atau kepentingannya.

Mungkin termasuk kita sendiri pernah memanfaatkan orang kuat demi melancarkan keinginan kita. Misalnya mengurus surat-surat atau berbagai macam izin. 

Biasanya dengan menyebut nama orang kuat tersebut langsung lancar jaya urusannya. Benar atau betul? 

Saya pernah diminta bos untuk mengurus izin usaha. Karena orang yang biasa bos pakai untuk mengurus tidak sanggup.

Kebetulan saya kenal teman yang buka biro jasa. Saya minta bantuan dan disanggupi. 

Saat menjelang pembukaan, karena hari baik sudah dipilih. Saya baru dapat surat izinnya dalam bentuk fotokopian. 

Datanglah serombongan orang menanyakan soal izin. Kalau tidak ada, akan langsung disegel. Kebetulan saya sedang di luar. 

Langsung saya  hubungi teman itu. Dia mengatakan, bilang saja sedang diurus bapak.... 

"Orang kuat itu," serunya. Benar saja rombongan itu langsung pergi begitu nama itu disebut. 

Sewaktu Idul Fitri tahun ini yang mana mudik dilarang. Tetap saja ada yang bisa mudik dengan aman. Saya dengar karena memanfaatkan orang kuat yang mengawal. 

Saya juga masih ingat, sewaktu mengambil SIM adik yang ditilang. Bertemu seorang calo yang menawarkan jasa. 

Entah apa maksudnya ia memerlihatlan sebuah gambar di telepon pintarnya. Ada foto seseorang bersama Pak Prabowo Subianto. 

Dia mengatakan kalau itu orang kuat yang menyuruh ia mengurus sesuatu. Spontan saya juga mengeluarkan telepon. Saya iseng perlihatkan sebuah  foto bareng bersama Pak Jokowi di Istana Merdeka. 

Calo itu langsung komentar,"Wah, orang kuat juga ternyata."

Dalam hati sebenarnya senyum-senyum. Apanya yang kuat? Ada rasa bangga. Ada malunya juga sebenarnya. 

Masalah dugaan Novel Baswedan, bahwa dalam kasusnya ada peran orang kuat. Biarlah itu menjadi urusan hukum yang perlu pembuktian. Dalam hal ini Novel sudah meminta peran Presiden Jokowi. Orang terkuat saat ini. 

Sebenarnya kita yang suka memakai orang kuat tak lebih membuktikan kita ini lemah. Tidak percaya diri. Mengabaikan ada Yang Mahakuat. 

Memang terkadang kita terpaksa melakukan karena kondisi atau sudah biasa. Semua ini hanyalah pembenaran. 

Apabila kita percaya akan Kekuatan Tuhan semata, kekuatan manusia itu tidak ada apa-apanya. 

@catatanringan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun