Katedrarajawen _Virus Corona masih merajalela. Di mana-mana masih waspada. Tak diduga. Virus rasisme ikut muncul pula. Di Amerika. Virus yang terus berkelana.Â
Perlakuan polisi kulit putih semena-mena. Orang kulit hitam kehilangan nyawa. Ya, di Amerika, negara yang mengaku penjaga hak asasi manusia. Namun rasisme masih terjaga.Â
Rasisme bisa  terjadi. Sebab merasa dominan timbul kesombongan diri. Boleh merendahkan merasa derajat  diri lebih tinggi.Â
Rasisme jadi kebiasaan sehari-hari. Memerlakukan orang lain seenak hati. Bisa juga sebab tak mengerti. Berlaku mengikuti naluri. Tak patuh pada nurani.Â
Coba periksa diri. Virus rasisme yang mengerikan ini. Adakah bersemayam di dasar hati? Sebab gejalanya seringkali tak disadari.Â
Jangan-jangan sudah jadi pelaku selama ini. Walau tak sampai membuat mati. Namun telah melukai. Membuat orang kehilangan harga diri.Â
@refleksihatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H