Katedrarajawen _ Menulis bukan sekadar merangkai kata demi kata. Yang utama adalah bagaimana merangkai setiap kata dengan rasa penuh cinta dan doa.Â
Menulis bisa jadi sederhana dan biasa saja. Tetapi akan berbeda bila menulis dalam setiap kata memiliki jiwa. Ketika membaca mampu menggugah jiwa pula.Â
Menulislah dan biarkan hati yang bekerja, maka akan lahir untaian kata yang tak terpikirkan sebelumnya.Â
Jangan berpikir bahwa apa yang ditulis hanyalah kata-kata. Tetapi rangkaian kata yang ada mampu melahirkan kehidupan yang nyata.Â
Percayakah bahwa kata-kata mampu membangunkan layunya jiwa? Membangkitkan rasa yang tak berdaya? Menghidupkan dari kematian cinta?Â
Menulis, dapat melahirkan entah berapa banyak bahagia, mengusir derita.Â
Menulislah, tak usah risau akan kehabisan kata-kata. Sebab di samudra hati tersimpan begitu banyak mutiara-mutiara kata yang sedemikian berharga.Â
Teruslah menulis, walau satu samudra tinta tak akan cukup mengeja kebenaran yang ada.Â
Menulis dengan kata-kata sederhana tak mengapa. Yang utama ada maknanya. Merangkai indah kata-kata menggugah selera, menjadi kehidupan lebih beraroma.Â
Jangan menulis dengan kata sebagai senjata. Membunuh rasa pembaca. Mengadu domba. Bagai racun berbisa. Menjadikan diri hina atas kata yang tak beretika.Â
@refleksihatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H