Bila masih memiliki kerendahan hati. Merenungkan yang terjadi saat ini. Virus Corona penyebab kematian di sana-sini. Ketakutan dan panik menyelimuti. Membangkitkan kesadaran diri ada pembelajaran yang sangat berarti.Â
Hidup manusia di zaman kini. Yang sudah tidak sesuai aturan lagi. Hidup semaunya  sesuai pengertian sendiri. Atas kepintaran yang dimiliki. Apa yang terjadi saat ini semoga membuat kita memahami.Â
Bahwa rumah adalah tempat terbaik di dunia ini. Surga kecil di bumi. Lebih baik banyak waktu di rumah daripada pergi-pergi.Â
Bahwa  hidup itu lebih baik mengutamakan kerohanian daripada duniawi. Lebih banyak mengingat Tuhan dan berdoa sepanjang hari. Bukan sesuka hati. Hidup tak terkendali.Â
Bahwa pola hidup sehat dan bersih harus dijalani. Selalu waspada menjaga diri. Bukan memuaskan diri dalam rasa dan nikmat yang terjadi selama ini.Â
Virus Corona menyadarkan diri untuk kembali  hidup membumi. Bahwa hanya karena virus dengan ukuran namo,  membuat kekayaan, kekuasaan dan kedudukan kita tak berarti.Â
Tuhan bukan sedang menguji kita atas apa yang terjadi. Namun ingin kita sadar atas kesalahan-kesalahan yang kita lakoni. Yang sudah tidak hidup sesuai kehendak-Nya lagi. Sibuk dalam pembenaran diri.Â
Bila masih memiliki kerendahan hati. Merenungkan yang terjadi saat ini. Virus Corona penyebab kematian di sana-sini. Ketakutan dan panik menyelimuti. Â Membangkitkan kesadaran diri ada pembelajaran yang sangat berarti.Â
Hidup manusia di zaman kini. Yang sudah tidak sesuai aturan lagi. Hidup semaunya  sesuai dengan pengertian sendiri. Atas kepintaran yang dimiliki. Apa yang terjadi saat ini semoga membuat kita memahami.Â
Bahwa rumah adalah tempat terbaik di dunia ini. Surga kecil di bumi. Lebih baik banyak waktu di rumah daripada pergi-pergi.Â
Bahwa  hidup itu lebih baik mengutamakan kerohanian daripada duniawi. Lebih banyak mengingat Tuhan dan berdoa sepanjang hari. Bukan sesuka hati. Hidup tak terkendali.Â
Bahwa pola hidup sehat dan bersih harus dijalani. Selalu waspada menjaga diri. Bukan memuaskan diri dalam rasa dan nikmat yang terjadi selama ini.Â
Virus Corona menyadarkan diri untuk kembali  hidup membumi. Bahwa hanya karena virus dengan ukuran namo,  membuat kekayaan, kekuasaan dan kedudukan kita tak berarti.Â
Tuhan bukan sedang menguji kita atas apa yang terjadi. Namun ingin kita sadar atas kesalahan-kesalahan yang kita lakoni. Yang sudah tidak hidup sesuai kehendak-Nya lagi. Sibuk dalam pembenaran diri.Â
22 Maret, katedrarajawen@refleksihati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H