Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Covid-19 yang Menyadarkan

22 Maret 2020   23:53 Diperbarui: 28 Desember 2020   19:30 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bila masih memiliki kerendahan hati. Merenungkan yang terjadi saat ini. Virus Corona penyebab kematian di sana-sini. Ketakutan dan panik menyelimuti. Membangkitkan kesadaran diri ada pembelajaran yang sangat berarti. 

Hidup manusia di zaman kini. Yang sudah tidak sesuai aturan lagi. Hidup semaunya  sesuai  pengertian sendiri. Atas kepintaran yang dimiliki. Apa yang terjadi saat ini semoga membuat kita memahami. 

Bahwa rumah adalah tempat terbaik di dunia ini. Surga kecil di bumi. Lebih baik banyak waktu di rumah daripada pergi-pergi. 

Bahwa  hidup itu lebih baik mengutamakan kerohanian daripada duniawi. Lebih banyak mengingat Tuhan dan berdoa sepanjang hari. Bukan sesuka hati. Hidup tak terkendali. 

Bahwa pola hidup sehat dan bersih harus dijalani. Selalu waspada menjaga diri. Bukan memuaskan diri dalam rasa dan nikmat yang terjadi selama ini. 

Virus Corona menyadarkan diri untuk kembali  hidup membumi. Bahwa hanya karena virus dengan ukuran namo,  membuat kekayaan, kekuasaan dan kedudukan kita tak berarti. 

Tuhan bukan sedang menguji kita atas apa yang terjadi. Namun ingin kita sadar atas kesalahan-kesalahan yang kita lakoni. Yang sudah tidak hidup sesuai kehendak-Nya lagi. Sibuk dalam pembenaran diri. 

Bila masih memiliki kerendahan hati. Merenungkan yang terjadi saat ini. Virus Corona penyebab kematian di sana-sini. Ketakutan dan panik menyelimuti.  Membangkitkan kesadaran diri ada pembelajaran yang sangat berarti. 

Hidup manusia di zaman kini. Yang sudah tidak sesuai aturan lagi. Hidup semaunya  sesuai  dengan pengertian sendiri. Atas kepintaran yang dimiliki. Apa yang terjadi saat ini semoga membuat kita memahami. 

Bahwa rumah adalah tempat terbaik di dunia ini. Surga kecil di bumi. Lebih baik banyak waktu di rumah daripada pergi-pergi. 

Bahwa  hidup itu lebih baik mengutamakan kerohanian daripada duniawi. Lebih banyak mengingat Tuhan dan berdoa sepanjang hari. Bukan sesuka hati. Hidup tak terkendali. 

Bahwa pola hidup sehat dan bersih harus dijalani. Selalu waspada menjaga diri. Bukan memuaskan diri dalam rasa dan nikmat yang terjadi selama ini. 

Virus Corona menyadarkan diri untuk kembali  hidup membumi. Bahwa hanya karena virus dengan ukuran namo,  membuat kekayaan, kekuasaan dan kedudukan kita tak berarti. 

Tuhan bukan sedang menguji kita atas apa yang terjadi. Namun ingin kita sadar atas kesalahan-kesalahan yang kita lakoni. Yang sudah tidak hidup sesuai kehendak-Nya lagi. Sibuk dalam pembenaran diri. 

22 Maret, katedrarajawen@refleksihati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun