Nikita Mirzani (33), bintang film dan model yang sedang viral  karena melabrak Elza Syarief dalam  sebuah acara gelar wicara di televisi belum lama ini.Â
Niki, begitu ia akrab disapa. Â Sosok yang suka blak-blakan dan temperamen. Mudah terpancing emosi. Tidak heran banyak yang tak menyukai.Â
Apa yang dipertontonkan Niki di televisi banyak dikritisi. Memang tak layak diapresiasi. Sangat tidak beretika. Jauh dari tata krama.Â
Niki adalah publik figur, yang mana tindakannya dapat memengaruhi banyak orang. Semestinya bisa menjaga emosi. Tidak memertontonkan perilaku buruk itu untuk dikonsumsi umum.Â
Ada benarnya.
Mungkin ada yang berpikir Niki layak masuk penjara akibat ulahnya ini. Apalagi Elza sudah melaporkan ke polisi.Â
Selain ada yang tak suka, tentu ada juga yang suka. Apalagi yang sudah jadi penggemar. Salah atau benar selalu membela. Sampai ke ujung dunia.
Apa yang dilakukan Niki masih dianggap wajar sebagai seorang ibu yang membela anaknya. Alasan, selalu ada untuk membenarkan apa yang salah.
Di antara suka dan tak suka. Ada yang lebih penting adalah empati. Dalam hal ini tidak untuk membenarkan apa yang salah. Tetapi memahami kesalahan yang terjadi. Merasakan diri berada di posisi orang itu.
Saya pribadi bisa merasakan kemarahan di luar kendali. Bila ada yang menyinggung atau merendahkan orangtua saya. Terutama itu.
Saya sampai punya prinsip. Orang boleh menghina atau merendahkan saya serendah-rendahnya. Namun jangan pernah ke ibu saya.
Kalau itu terjadi. Itu sama seperti tombol menyala ditekan. Langsung meledak. Dada langsung sesak. Lepas kendali. Walau kemudian menyesali.
Jadi melihat apa yang dilakukan Niki, walau berlebihan. Saya jadi berpikir juga, bisa jadi saya akan berlaku sama. Sebab tombol sensitif tertekan dan menyalalah amarah.Â
Namanya emosi. Mana ada lagi pakai tata krama atau etika lagi.
Sebab itu sangat penting seperti yang dikatakan para bijaksana. Membina diri melatih pikiran dan mengendalikan emosi.
#pembelajarandarisebuahperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H