Kebenarannya kita tak berdaya atas kebiasaan salah  yang terjadi berulang kali. Terulang dan terulang lagi. Selalu ada pembenaran diri.
Sadar hal itu salah tetap terjadi. Menyesali. Berjanji tak mengulangi. Tak berapa lama kembali melakukan kesalahan itu lagi. Spontan sekali. Secara naluri. Walau menjerit nurani.
Tak mudah memang mengubah kebiasaan ini. Sudah menjadi identitas diri. Ada yang sepanjang hidup dalam usia tua  masih penuh emosi. Tak dewasa juga rohani.
Kebiasaan buruk seiring waktu mengalahkan kebenaran yang ada. Walau tahu salah sudah dianggap tak apa-apa. Putus asa. Membenarkan memang sudah begini adanya.
Memang susah hendak berubah yang sudah biasa. Hal kecil saja. Mau menulis mengubah tetap yang tertulis merubah jadinya.Â
Yang terutama. Menyadari kesalahan dan mau mengubahnya. Coba dan coba. Ubah kebiasaan salah lama-lama jadi biasa. Selagi mau mencoba pasti akhirnya bisa.Â
Yang menyedihkan tahu salah tak mau berubah, jadilah celaka.
#refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H