Tuhan itu baik begitulah lirik yang diulang berkali-kali. Ingin protes hati ini. Terlalu rendah bila Tuhan itu digambarkan baik atau baik sekali.Â
Begitulah bila manusia menuruti pengertiannya sendiri. Suka-suka menggambarkan Tuhan dengan imajinasi. Katanya berjumpa Tuhan dalam mimpi. Tuhan begini-begini.
Dahulu manusia belum mengerti. Sebelum adanya agama di atas bumi. Manusia-manusia memuja Tuhan dengan caranya sendiri.Â
Dalam pemahaman yang sederhana sekali. Menggambarkan Tuhan pada  pohon-pohon dan batu besar dan gunung tinggi.
Itu dikatakan menyembah berhala. Sesungguhnya itulah cara menyembah Sang Pencipta dalam pengertian mereka. Apa bedanya dengan membangun rumah-rumah menjadi tempat ibadah kepada-Nya?
Tuhan itu baik, tak sedemikian sederhana. Apakah Tuhan cukup dikatakan baik saja? Tak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan Kebenarannya.Â
Sekalipun menuliskan dengan tinta satu  samudra. Tuhan melampaui segala kebaikan yang ada. Tak ada kata yang lebih baik untuk menggambarkannya. Tak ada pikiran yang dapat menjangkau dengan logika.
#refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H