Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadi Kompasianer Sampai ke Istana

17 Maret 2019   20:33 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap momen kehidupan pasti ada peristiwa-peristiwa yang menimbulkan kesan mendalam. Tidak peduli dalam waktu yang singkat atau lama.

Dalam hal kesan, tentu bisa dalam hal baik maupun buruk. Setiap kesan pasti memiliki nilai. Tergantung kita menyikapi dari sudut pandang mana.

Berkenaan dengan kesan selama menjadi kompasianer, lebih elok tentu mengambil kesan yang terbaik, sehingga dapat menjadi motivasi untuk terus berbagi. Bukannya seketika pergi karena kesan yang membuat resah hati.

Selama menjadi kompasianer sejak 22 Oktober 2009, sudah beberapa kali atau bahkan seringkali mengikuti berbagai acara. Baik yang resmi diadakan Kompasiana maupun secara pribadi.

Acara dari Kompasiana tentu yang paling ditunggu adalah Kompasianival yang diadakan setiap tahunnya. Ada juga dahulu acara 'Nangkring', buka bersama atau pelatihan menulis. 

Pernah juga dua kali diundang mengikuti acara di Kompas TV. Tentu berkesan, karena ada bonusnya.

Yang diadakan secara pribadi misalnya undangan kopdar bersama Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina yang tinggal di Australia sewaktu datang ke Jakarta. Ini sangat spesial karena saya selalu usahakan untuk hadir. 

Ada juga kopdar bersama dengan kompasianer dari Jerman, Mbak Tiara Aja dan Mbak Fera Nuraini yang pulang dari Hong Kong. Yang tentu juga sangat istimewa. 

Pernah juga beberapa kompasianer kopdar dadakan secara khusus datang ke tempat kerja. Teristimewa Mas Kris yang baru pulang dari Vietnam dengan oleh-oleh kopinya yang mantab bersama tempat seduhnya.

Dalam.perjalanan menjadi kompasianer, ada yang istimewa juga bisa  menulis sebuah novel bareng Diak Fitri Yeye yang ada di Batusangkar. Sampai sekarang pun walau beliau dalam kesibukan masih saling menyapa.

Tentu masih banyak momen yang berkesan yang tak dapat saya tuliskan secara detail dan mendalam. Oh, mumpung ingat, termasuk dengan Mbak Priadarsini atau Dessy dengan tahi lalat supernya dan tinggi menjulang. 

Dalam beberapa kesempatan selalu saling menyapa dan sampai sekarang pun masih tetap menjalin hubungan di Group WA K-100. Artinya kesannya masih selalu ada 

Namun harus diakui dan tak dapat memungkiri, bila selama menjadi kompasianer  pastinya yang paling berkesan itu tentulah saat acara undangan "Makan Siang" ke Istana Negara. 

Luar biasa dan tak pernah menyangka akan bertemu dengan momen yang sangat istimewa ini. Mungkin ini adalah kejadian seumur-umur bisa makan bersama presiden di istana dan foto bersama. 

Hampir tak dapat memercayai momen ini, itu sebabnya ketika saya pasang foto bareng dengan Presiden Jokowi, rata-rata mengatakan foto tersebut hasil editan atau bertanya penuh curiga,"Gak salah tuh itu foto sama Jokowi?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun