Ada yang mungkin menganggap itu kebohongan atau cuma alasan. Tetapi sebenarnya ada kebenaran.
Ketika sedang mendesak butuh uang solusinya ada minta tolong ke saudara. Sayang jawabannya adalah "Tidak punya duit". Ada rasa kecewa. Ya, mau bagaimana lagi?
Eh, tidak lama kemudian saudara ini beli rumah, beli mobil. Bagaimana tidak kesal dan marah dalam hati? Lantas menganggap mereka telah berbohong.Â
Padahal sesungguhnya mereka sudah mengatakan yang sebenarnya. Mereka tidak punya uang untuk dipinjamkan karena mau beli rumah dan mobil.
Yang benar lagi malah masih kurang. Buktinya beli mobilnya masih kredit dan untuk bayar rumah yang ratusan juta masih kurang beberapa juta. Mungkin dalam hati mereka malah berkata,"Masih untung saya gak pinjam sama kamu!" Masih untung, kan?
Namanya kebutuhan dan hidup pas-pasan kalau sedang butuh duit memang solusi cari bantuan ke teman yang dianggap mampu.Â
Namun seringkali jawabannya memang "Tidak punya duit". Mau maksa atau marah? Ya, dalam hati saja!
Ini juga jawaban yang bukan menunjukkan sedang tidak punya duit. Yang sebenarnya adalah tidak punya duit untuk dipinjamkan. Kalau buat yang lain ada. Jadi harap maklum.
Ada lagi teman yang rela cari pinjaman walau dengan bunga yang lumayan. Lagi, katanya sedang tidak punya duit. Tetapi lagi-lagi bukan karena sedang benar-benar tidak punya duit.
Loh? Ya, ternyata mereka masih punya tabungan dan bahkan simpanan emas. Ada alasan menarik simpanan itu mereka tidak mau gunakan walau dalam keadaan mendesak.Â
Soalnya kalau simpanan atau emas itu digunakan, pasti susah untuk utuh kembali. Sementara kalau pinjaman, mau tidak mau harus bayar. Masuk akal juga.