Setiap manusia memiliki sesuatu yang tak ternilai. Bagaimana pun keadaannya saat ini. Tak ada bedanya secara hakiki. Itulah dirinya yang sejati.
Kebenaran yang tak dapat dipungkiri bahwa manusia memiliki roh suci, hati nurani. Yang lebih berharga dari mutiara mani. Semua sama karya Sang Ilahi.
Tubuh ini palsu belaka. Perilaku yang ada hanya sementara. Yang membedakan roh suci ini hanyalah keberadaannya saja.
Berada di permukaan, sehingga tampak oleh mata. Berada di dalam lumpur, sehingga seakan tak nyata. Tampak kotoran yang ada. Bisa juga karena debu-debu yang menutupinya, sehingga seakan sinarnya tak menyala.
Seperti awan yang menutupi sinar matahari, sehingga sinarnya tak sampai ke bumi. Bukan sinar matahari tak ada lagi, di balik awan tetaplah bersinar sang mentari.
Ibarat permata yang sudah berkilau sejak semula. Walau tertimbun lumpur dan debu tetap akan berharga. Ketika debu dan kotoran disingkirkan, maka nilainya tetap akan sama.Â
Kehidupan memang seringkali menipu karena diri yang tak mengerti. Menganggap yang tampak itu yang berharga, yang tak terlihat itu tiada. Tak menyadari bahwa yang tampak mata itu palsu dan tak terlihat malahan adalah yang asli.
#refleksihatiuntukmenerangidiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI