Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nomor 1

25 September 2018   08:21 Diperbarui: 25 September 2018   08:28 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat undian nomor urut 1 untuk Pilpres 2019 yang dilakukan KPU di Jakarta pada Jumat malam [21/9/2019].

Menurut hasil penerawangan sebagai pendukung Presiden Jokowi, itu artinya Pak Jokowi sekali lagi akan terpilih menjadi presiden. Artinya juga Pak Jokowi tetap akan menjadi RI 1 pada 2019 nanti.

Bisa diartikan juga Pak Jokowi tetap dipercaya sebagai pemer-1 anak bangsa. Artinya kalau mau coblos cukup satu baru sah, kalau dua tidak sah.

Bagaimana kalau waktu itu pengundian pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dapat nomor urut 2? Artinya Pak Jokowi akan lanjut dua periode.

Jadi buat pendukung Pak Jokowi, mau dapat urut 1 atau 2 sama saja. Tetap menang. Yakin tentu tidak ada salahnya. Sebab keyakinan bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan.

Tetapi seringkali bukan keyakinan yang berbicara, yang terjadi adalah pembelaan mati-matian. Apapun yang dilakukan seseorang yang didukung pasti akan dianggap benar. Tepatnya selalu ada pembenaran atas ketidakbenaran.

Hal ini yang membuat kehilangan akal sehat. Karena apa yang dilakukan adalah kefanatikan. Ini yang berbahaya tentunya. Bukankah ini yang sering terjadi?

Sama halnya ketika sebagai orang tua terlalu cinta pada anaknya, sehingga selalu membelanya. Apapun yang dilakukan akan selalu memakluminya. Selalu ada pembenaran. Tidak apa-apa, masih anak-anak.

Anak ribut dengan temannya, tak peduli masalahnya apa dan tidak mau tahu, yang penting bela anak dahulu dan menyalahkan temannya. Anak tetap nomor 1 yang harus dibela.  Apakah orang tua macam ini sudah dewasa? Alih-alih bijaksana.

Sejatinya nomor 1 adalah selalu berpegang pada kebenaran. Pada siapapun, benar katakan benar dan salah katakan salah.

Pada hakikatnya, setiap orang adalah nomor 1. Sebab setiap orang memiliki potensi dan kelebihannya masing-masing. Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang identik atau sama persis. Sungguh luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun