Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bertani Kata-kata

14 September 2018   08:20 Diperbarui: 14 September 2018   08:44 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat bertani padi di sawah yang dapat memberikan kehidupan pada manusia, bertani kata - kata di buku atau sosial media pun dapat memberikan hal yang sama. Kehidupan akan pengetahuan,  pengharapan membuka mata hati dan jiwa. Ini yang sejatinya.

Bertani banyak macamnya, padi yang menghasilkan beras yang utama. Bayangkan  berawal dari sebiji padi saja, menghasilkan butiran padi yang tak terhingga. Memberikan kehidupan pada berjuta - juta manusia. Sungguh nilai yang tak terkira. Bila niat tulus yang menyertai luasnya pahala yang ada.

Adalah tak beda dengan bertani kata - kata, yang dapat menjadi makanan hati dan jiwa. Berapa banyak yang tersadarkan, berpengetahuan, bangkit dan termotivasi oleh kata - kata yang terbaca? Sungguh pahala tak terhingga.

Namun ibarat bertani yang ditanam adalah sejenis ganja, bertani kata - kata pun bisa membuat celaka. Bila yang disemai kabar bohong, fitnah, penyesatan, mengadu domba atau yang berbau asusila. Walau pembenaran selalu ada.

Setiap kata - kata bisa menjadi bagaikan permata yang menjadi demikian berharga, namun juga bisa bagaikan Narkoba yang dapat membuat lupa siapa dirinya.

||Refleksiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun