Ibarat bertani padi di sawah yang dapat memberikan kehidupan pada manusia, bertani kata - kata di buku atau sosial media pun dapat memberikan hal yang sama. Kehidupan akan pengetahuan, Â pengharapan membuka mata hati dan jiwa. Ini yang sejatinya.
Bertani banyak macamnya, padi yang menghasilkan beras yang utama. Bayangkan  berawal dari sebiji padi saja, menghasilkan butiran padi yang tak terhingga. Memberikan kehidupan pada berjuta - juta manusia. Sungguh nilai yang tak terkira. Bila niat tulus yang menyertai luasnya pahala yang ada.
Adalah tak beda dengan bertani kata - kata, yang dapat menjadi makanan hati dan jiwa. Berapa banyak yang tersadarkan, berpengetahuan, bangkit dan termotivasi oleh kata - kata yang terbaca? Sungguh pahala tak terhingga.
Namun ibarat bertani yang ditanam adalah sejenis ganja, bertani kata - kata pun bisa membuat celaka. Bila yang disemai kabar bohong, fitnah, penyesatan, mengadu domba atau yang berbau asusila. Walau pembenaran selalu ada.
Setiap kata - kata bisa menjadi bagaikan permata yang menjadi demikian berharga, namun juga bisa bagaikan Narkoba yang dapat membuat lupa siapa dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H