Walau berada Lapas, Basuki Tjahaja Purnama yang terkenal dengan panggilan Ahok, masih tak surut menjadi pemberitaan.
Seperti permintaan Pak Ahok, agar tidak lagi dipanggil dengan sebutan Ahok. Â
[Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Kamis (16/8/2018) meluncurkan buku terbarunya di Gedung Filateli, Jakarta Pusat.
Salah satu hal yang baru, dalam peluncuran buku tersebut, Ahok meminta masyarakat tak lagi memanggilnya dengan sebutan Ahok.] - Tribunstyle.com
Apa nama panggilan baru yang diinginkan beliau? Tak lain adalah 'BTP' tentu adalah kependekan dari Basuki Tjahaja Purnama.
Apa sebenarnya tujuan beliau tidak ingin dipanggil 'Ahok' lagi? Tentu hanya ia sendiri dan Tuhan yang mengetahui.
Kita hanya bisa menduga - duga. Bisa jadi Pak BTP tidak ingin dirinya melekat dengan panggil 'Ahok' karena ini sangat identik dengan Tionghoa. Mungkin beliau ingin lebih menyatu dengan ke - Indonesia - an sebagai jati dirinya.
Bisa jadi juga Pak HTP ingin memulai hidup baru setelah keluar dari Lapas nanti. Memulai langkah baru dengan semangat yang baru.
Dalam kehidupan manusia, sejatinya bukan hanya mengalami satu kelahiran. Perlu mengalami dua kelahiran. Pertama adalah lahir dari rahim seorang ibu. Kedua ada mengalami kelahiran baru ketika mengalami pencerahan atau menemukan kembali dirinya yang sejati.
Boleh dikata, kelahiran yang pertama adalah lebih kepada kelahiran secara fisik, kelahiran kedua adalah secara jiwa atau spiritual.
Pada saat kelahiran pertama tentu saja manusia belum mampu mengenal siapa sejati dirinya. Untuk itulah manusia harus mengalami kelahiran baru dalam perjalanan hidupnya.
Kelahiran baru yang menyadarkan siapa dirinya yang sesungguhnya. Apa kewajiban yang sebenarnya? Dari mana asal - usul sejati dirinya. Datang dari mana dan kelak harus kembali ke mana?
Saat manusia baru lahir tentu saja belum tahu apa - apa siapa sejati dirinya dan apa tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketika mengalami lahir baru barulah tumbuh kesadaran itu.
Apakah kita sendiri masing - masing sudah mengalami lahir baru? Â Tentu saja lahir baru bukan sekadar dengan ganti nama panggilan baru. Tetapi jiwa yang harus diperbaharui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H