Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan Tetap

28 Agustus 2018   10:02 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:18 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang mengabarkan, bahwa salah satu teman di tempat kerja mau traktir makan siang.  Ada apa gerangan?  Setahu saya karyawan ini hidupnya hemat. Dalam rangka apa? Itu pertanyaan saya penuh penasaran.

Ternyata karyawan ini baru diangkat menjadi karyawan tetap. Jadi semacam syukuranlah. Boleh juga pikir saya, sekalian ikut bersyukur atas pengangkatannya. Karena bisa menjadi karyawan tetap tentu harapan semua karyawan, sehingga tidak harus bingung menjelang habis kontrak.

Saya tahu, karyawan ini sudah hampir lima tahun kerja dalam status karyawan kontrak dengan kondisi setelah dua kali kontrak dirumahkan sebulan baru dipanggil lagi. Durasi kontrak antara 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

Jadi setelah sekian lama bekerja dan sekarang diangkat menjadi karyawan tetap tentu sesuatu sekali. Bagaimana tidak bersyukur?

Saya jadi berpikir tentang kondisi saya sendiri. Ketika mulai masuk tahunya tanda kontrak 3 bulan sebagai masa percobaan. Setelah itu saya tidak tahu apa - apa lagi. Kerja ya kerja dan kerja. Jadi ingat Pak Jokowi?

Tahu - tahu setelah setahun kerja, saya dipanggil dan menjadi SK Pengangkatan Karyawan Tetap. Saat itu saya baru tahu, ternyata setelah bekerja 3 bulan saya sudah langsung diangkat jadi karyawan tetap. Cuma perasaan saya waktu itu biasa saja. Alih - alih ada acara syukuran.

Ketika dalam Kesusahan Mendapatkan Satu Hal, maka akan Lahir rasa syukur yang Tak Terkira

Beginilah kenyataannya, manakala kita berhasil setelah melewati masa - masa sulit dan pahit, maka rasa syukur yang ada pasti luar biasa. Tak jarang ada haru dengan iringan air mata.

Ketika untuk bisa menghadirkan hidangan di meja makan, walau dengan menu sederhana melalui kerja keras dan tetesan keringat, maka saat menyantapnya akan terasa nikmat penuh syukur.

Ketika Apa yang Kita Dapat dan Nikmati Mendapatkannya dengan Mudah, maka Semudah itu Pula Kita Melupakan Nikmat itu Tanpa Bersyukur

Demikian kebenaran yang sering kita temukan, saat mendapatkan apa yang kita inginkan dengan gampang apalagi tanpa usaha, kita begitu gampang pula melupakan apa yang namanya bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun