Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebebasan Sejati

25 Juni 2018   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2018   09:52 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak  dipungkiri diri sejati bukan lagi menjadi tuan rumah atas hidup kebanyakan manusia, karena ego telah menjadi raja, nurani telah terpenjara, tak terdengar lagi suaranya.

Kenyataan yang berbicara, lihatlah perilaku orang-orang tak terjaga, atas namanya kebebasan bertingkah dan bicara semaunya. Menyebarkan kebencian bisa sambil tertawa, amarah ada di mana-mana. Nafsu bergelora, menunjukkan kesalahan orang lain dalam rasa bangga.

Kini ego yang bertahta atas hidup manusia. Diingatkan kesalahannya, alih-alih menerima, yang ada sibuk membela. Mencari pembenaran untuk membenarkan kesalahan yang ada.

Kesombongan berkuasa, meninggikan dirinya sebagai yang paling benar tak bercela. Demi untuk semua, siap berdebat sampai berbusa-busa. Si ego mana pernah ada mau mengalah dalam sejarahnya?

Apakah diri ini akan menjadi budak sang ego selamanya? Mengapa masih terlena dalam kebebasan menjadikan diri hina? Mengapa tak sadar untuk membebaskan diri merdeka, agar nurani yang bertahta?

||Refleksiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun