Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merubah, Menjadi Rubah yang Lebih Baik?

6 Maret 2018   11:48 Diperbarui: 7 Februari 2021   21:36 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa sadar  selalu menulis kata "MERUBAH" dengan indah dalam mutiara kata. Merubah diri menjadi lebih baik itu yang terbaca. Apa maknanya? Berubah diri menjadi Rubah yang lebih baik, demikian kira-kira!

Sebaik-baiknya me-rubah, sifat kebinatangannya tak akan berubah. Merubah diri lebih baik, bisa berarti MENGUBAH diri lebih baik dalam menipu dan kelicikannya.

Seperti yang terjadi pada zaman sekarang, di mana orang-orang lebih pandai lagi menipu, membuat yang tertipu tanpa merasa. Membuat berita palsu serasa penuh kebenaran. Bahkan sangat pandai menipu tanpa risih dengan membawa-bawa agama dan Tuhan.

Tanpa sadar menuliskan "MERUBAH" membuat kita tak sadar-sadar bahwa seharusnya adalah "MENGUBAH". Bahkan penulis ternama yang menulis tentang kesadaran dan pencerahan bisa tersesat oleh kata "MERUBAH" ini.

Di sisi lain yang menjadi pembelajaran, bahwa hal yang sedemikian sederhana dan mudah, hanya satu kata "UBAH" begitu sulit untuk membuat kita berubah kembali ke jalan yang benar.

Celakanya, tak sedikit karena ketaktahuan lalu terjebak dan mengikuti. Lebih celaka lagi ada yang tahu ini adalah salah, namun tak kuasa untuk terus melakukannya.

Buktinya, seorang kawan yang sudah ditunjukkan kesalahannya dalam menulis kata ini dan memberitahukan penulisan yang benar, menanggapi dengan sebuah tawa sambil mengangguk-angguk. Entahlah apa maknanya. Yang jelas di hari kemudian ia tetap menuliskan kata "MERUBAH".

Bayangkan, untuk berubah diri, sehingga bisa menulis "MERUBAH" menjadi "MENGUBAH" saja sulit setengah mati. Apalagi untuk mengubah perilaku lainnya

Gambar diambil dari group WhatsApp
Gambar diambil dari group WhatsApp
10:23;43 | 06 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun