Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebebasan, Kebablasan, dan Kebebalan

20 Februari 2018   17:24 Diperbarui: 20 Februari 2018   17:40 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebebasan, Kebablasan dan Kebebalan 16:43:20 | 20 Februari 2018

Ini adalah realita terkini,  zaman  kebebasan beropini atas nama demokrasi. Yang menghalangi akan dituduh melanggar hak asasi. Tak aneh bila bisa beropini seenak hati.

Realita yang tersaji, ada media yang memfasilitasi. Tak heran setiap hari opini mengalir bak air bah yang tak terbendung lagi.

Hal-hal yang benar bisa jadi salah oleh sebuah opini. Sebaliknya hal-hal yang salah bisa berubah benar oleh opini-opini. Itulah sebabnya ada yang namanya pembentukan opini.

Kebenaran opini tergantung siapa yang dinilai. Salah dan benar tergantung persepsi. Antara suka atau anti.

Sungguh ngeri dan tak sadar lagi. Atas nama kebebasan bisa beropini sesuka hati. Tak peduli walau itu menebar benci dan melukai. Yang penting beropini, apalagi ada imbalan materi. Soal kritikan atau mengingatkan, tak lagi peduli. Apalagi bicara suara hati, jauh sekali.

Bila akal budi tak memagari dalam beropini, kebebasan akan menjadi kebablasan, yang menuju kepada kebebalan hati.

||Refleksiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun