Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cari Pusing

19 Februari 2018   11:34 Diperbarui: 19 Februari 2018   11:54 3193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuncinya sederhana dan pasti pada sudah tahu. Obat pusing yang paling mujarab itu adalah bisa menerima keadaan dan bersyukur atas hidup dalam kondisi apapun. Mampu mengendalikan pikiran dan nafsu keinginan.

Sederhana, kan? namun pusing menerapkan dalam kehidupan. Loh, kok pusing? Buktinya banyak kejadian yang tidak jelas kebenarannya dan entah di mana, kita malah sibuk ikutan jadi pusing.

Soal pusing ini memang serba salah. Cari pusing salah, tidak mau ambil pusing juga disalahkan.

Ini sedikit pengalaman saya. Saya tidak ambil pusing kalau saya arus mengatakan kalau saya ini masih masuk golongan orang susah.

Rumah masih kontrak. Tiap awal tahun harus memikirkan dana perpanjangan kontrak. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari pas-pasan. Sebenarnya sih bohong. Yang benar itu kekurangan.

Menghadapi kondisi ini saya berusaha tenang dan menghindari si pusing. Nah, kondisi ini justru dikomplain istri. Rumah sudah mau habis kontrak malah tenang-tenang. Keterlaluan.

Kenapa saya tenang-tenang saja? Karena pengalaman mengajarkan, bahwa pada waktunya masalahnya akan teratasi. Apa gunanya cari pusing kalau ada pilihan untuk tenang-tenang saja.

Ya sudah, pusing mau melanjutkan. Harapan saya  semoga tulisan ini tidak menjadi sumber kepusingan deh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun