Kuncinya sederhana dan pasti pada sudah tahu. Obat pusing yang paling mujarab itu adalah bisa menerima keadaan dan bersyukur atas hidup dalam kondisi apapun. Mampu mengendalikan pikiran dan nafsu keinginan.
Sederhana, kan? namun pusing menerapkan dalam kehidupan. Loh, kok pusing? Buktinya banyak kejadian yang tidak jelas kebenarannya dan entah di mana, kita malah sibuk ikutan jadi pusing.
Soal pusing ini memang serba salah. Cari pusing salah, tidak mau ambil pusing juga disalahkan.
Ini sedikit pengalaman saya. Saya tidak ambil pusing kalau saya arus mengatakan kalau saya ini masih masuk golongan orang susah.
Rumah masih kontrak. Tiap awal tahun harus memikirkan dana perpanjangan kontrak. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari pas-pasan. Sebenarnya sih bohong. Yang benar itu kekurangan.
Menghadapi kondisi ini saya berusaha tenang dan menghindari si pusing. Nah, kondisi ini justru dikomplain istri. Rumah sudah mau habis kontrak malah tenang-tenang. Keterlaluan.
Kenapa saya tenang-tenang saja? Karena pengalaman mengajarkan, bahwa pada waktunya masalahnya akan teratasi. Apa gunanya cari pusing kalau ada pilihan untuk tenang-tenang saja.
Ya sudah, pusing mau melanjutkan. Harapan saya  semoga tulisan ini tidak menjadi sumber kepusingan deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H