99 Nikmat Terlupa 16:20:11 | 23 Januari 2018
Alkisah tentang tukang kebun istana, yang selalu ceria bersuka cita  menikmati hidupnya.
Tak kaya, namun senyuman menikmati setiap momen hidup  yang  ada.
Raja yang melihat jadi terpesona, padahal dirinya yang memiliki segala masih bermuram durja.
Raja heran dan tanda tanya, bertanyalah pada penasehat yang dipercaya.
Sang penasehat ingin membuka mata jujungannya, menunjukkan pembelajaran hidup kepada raja.
Dikirimlah  sekotak uang kepada tukang kebun istana, terkejut dan gembira tak terkira.
Tertulis 100 Dinar jumlah yang ada, dihitung-hitung ternyata 99 Dinar isinya.
Tukang kebun istana yang biasanya ceria, kini jadi gelisah dan timbul curiga.
Hitung berkali-kali jumlahnya tetap sama, satu Dinar lagi ke mana?
Di cari ke sana-sini tetap tidak ada, pikiran jadi bertanya-tanya.
99 Dinar masih dalam genggaman jadi terlupa, Â sepanjang hari memikirkan 1 Dinar yang tiada, menghapus ceria yang selama ini selalu ada.
Sungguh bodoh tukang kebun istana, melupakan nikmat yang sudah ada, jadi sibuk memikirkan yang tiada.
Namun itulah gambaran kehidupan kebanyakan manusia, saya dan Anda. Hanya karena satu dua masalah stres jadinya, sekian banyak nikmat tak lagi dirasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H