Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku dan Sang Guru tentang Serupa Dunia

16 Januari 2018   00:32 Diperbarui: 16 Januari 2018   02:04 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay)

"Wah...benar, Guru. Dosa itu nikmat dan selalu menggoda. Kalau membencinya apa kata dunia?"

Mendengar jawabanku Sang Guru tetap tenang dan tersenyum. Rona wajahnya selalu memancarkan kedamaian.

"Sahabatku... begitulah manusia yang masih terikat oleh nafsu-nafsu keinginannya, sehingga belum mampu untuk tidak serupa dengan dunia ini. Kesadaran tidak bisa dipaksakan. Ibarat buah ia akan masak pada waktunya. Tetapi itu jangan jadikan alasan untuk terus terlena dan terjebak dalam permainan dunia. Harus ada kemauan, tekad dan ikrar yang kuat untuk melepaskan diri dari keterikatan ini."

Aku mengangguk-angguk entah mengerti atau mengantuk karena kelelahan mendengar kata-kata Sang Guru. Bisa jadi juga mengangguk sebagai tanda setuju bahwa diriku masih hidup dalam serupa dengan dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun