Setiap waktu bicara bersyukur atas nikmat yang ada
Seakan merasa paling bersyukur di dunia
Terima kasih Tuhan atas Karunia-Nya
Terucap dalam doa
Pagi siang malam bersyukur tiada lupa
Sepertinya demikian sederhana
Ketika makan dan di pesta semua lupa
Ritual makan dan minum jadi suka-suka
Tak sadar butir-butir nasi, sayur dan air terbuang sia-sia
Di mana syukurnya?
Tahukah semua hidangan yang tersedia melalui perjalanan yang sedemikian rupa?
Ada jerih payah petani yang menderita
Apakah sebutir nasi dan setetes air tak berharga?
Jangan berpikir mudah membelinya
Sebab setetes air pun bisa lebih berharga dari permata
Pada masanya
Segelas air ada yang rela menukar dengan separuh kerajaannya
Masihkah membuang dengan jumawa?
Sementara ada anak-anak kelaparan di sana
Makanan basi terasa nikmat sedunia
Apa mengkhianati ucap syukur tak merasa berdosa?