Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Telepon Pintar yang Telah Jadi Candu

30 November 2017   15:24 Diperbarui: 1 Desember 2017   03:00 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekarang ini kalau ditanyakan kepada anak-anak tentang cita-cita mereka. Jawabannya mungkin bukan mau menjadi dokter, pilot atau  insinyur seperti umumnya jawaban anak-anak. Tetapi mau menjadi sebuah telepon pintar.

Karena anak-anak sekarang ini merasa bawah ayah dan ibunya lebih sayang kepada telepon pintar mereka. Ada waktu bisa berlama-lama bersama telepon pintarnya. Sementara waktu buat anak tidak tersedia. Orangtua bisa tidur berpelukan dengan telepon pintarnya sementara lupa memberikan pelukan hangat kepada anaknya. Anak-anak benar-benar kehilangan perhatian dan kasih sayang.

Kita sebagai orangtua sekarang pun sukarela memberikan telepon pintar ini kepada anak-anak. Tak heran kemudian mereka berperilaku seperti kita. Akhirnya mereka kecanduan dan asyik dengan dunianya kita orangtua yang marah-marah. Lucu, bukan? 

Sumber Video

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun