Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teror

18 Januari 2016   16:18 Diperbarui: 18 Januari 2016   16:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teror ~ 12:04 18 Januari 2016

 

Teror bom menggetar negeri 

Para teroris tak takut mati atas nama terjanji 

Walau ada yang teriak kami tak takut tetap ada yang sembunyi ngeri 

 

Teror bom mengguncang hati 

Walau ada kata pasti ada pula berteka-teki 

Berkata-kata tanpa empati 

 

Teror bom melahirkan rasa peduli 

Ada pula yang sibuk merekayasa mencari alibi 

Pakai teori tinggi-tinggi yang hanya dimengerti sendiri 

Entah apa yang dicari 

 

Teror bom memang pantas dikutuki 

Telah mencederai rasa manusiawi 

Nyawa seakan tak berarti 

Walau jarang-jarang terjadi tetap bulu kuduk berdiri 

 

Adakah yang memahami 

Bahwa setiap hari teror telah terjadi 

Menyebar kata-kata benci dan provokasi dengan berani 

Atas nama kebebasan berekspresi  

Kata-kata tajam bagai belati 

Menghujam ke dalam pikiran dan hati

Entah berapa yang perasaannya mati  

Di setiap rumah ada televisi  

Memiliki daya yang tak kalah ngeri 

Dari waktu ke waktu ada teror menyusupi 

Terbius acara tak berarti untuk terus mengikuti 

Banyak waktu terbunuh oleh acara yang tersaji

 

Bom dan kata serta televisi memang berbeda bentuk tapi bisa punya sama fungsi 

Memiliki daya teror bila tak hati-hati 

Tak terjaga nurani

Membunuh dan melukai dalam berbeda arti 

Sungguh kerapkali tak disadari dan menikmati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun