Nah, masalahnya itu benar dan salah itu menurut siapa yang menulis dan bicara? Yang benar itu pasti setiap orang akan membenarkan tindakannya, kan? Wajar dong saya muji? Bla bla bla . . . Â Wajar dong saya benci bla bla bla . Â . Kalau sudah begini ya tidak akan habis ceritanya yang akan saling berkejaran melakukan pembelaan. Â Bakal berseri-seri seperti sinetron yang ada di televisi yang kejar tayang.
Ngomong-ngomong nulis dari tadi perasaan kok tidak ada kalimat yang berhubung dengan kaca ya, mungkin ada yang bertanya-tanya?
Siapa bilang? Itu televisi ada hubungannya! Bahasa lain televisi kan layar ngaca, hayo?! Berarti yang duduk di depan televisi malah nonton bukannya ngaca, ngaco dong?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H