Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tiga Pesan Pak Jokowi

14 Desember 2015   07:43 Diperbarui: 15 Desember 2015   21:29 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#Menulis yang memberikan harapan dan positif

Pak Jokowi berharap apabila menulis semestinya tulisan-tulisan yang positif dan memberikan harapan serta  energi optimis. Bukan menulis hal-hal yang justru menjatuhkan.

Misalnya turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika beberapa waktu lalu. Dimana hal ini merupakan kejadian global. Tetapi hal ini menjadi santapan sebagian orang menjadi bahan tulisan yang menjatuhkan bangsa sendiri. Tidak sedikit nada negatif dan pesimis setiap hari yang berderai memenuhi berbagai media.  Menjadi olok-olok dan tertawaan.

Apa yang kita harapkan dari tulisan yang negatif atau yang mendatangkan kericuhan? Melepaskan kebencian dan membesarkan keegoan? 

Sejatinya kita memahami selalu menumbuhkan harapan dan energi positif pasti sangat bermanfaat sekali bagi perkembangan jiwa kita. Apa yang tidak bisa atau tidak mungkin menjadi bisa dan mungkin karena adanya harapan dan energi positif ini.


Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah film pendek di Youtube. Seorang wanita yang tidak bisa sama sekali bermain basket diminta untuk memasukkan bola ke keranjang sebanyak 10 kali. Dari semua percobaan tak satupun bola yang masuk. Wajar. Sebab memang tak pernah bermain basket.

Kemudian mata wanita itu ditutup dan disuruh kembali mencoba. Satu kali lemparan pemandu menyemangati dan beberapa orang yang dihadirkan bertepuk tangan dan menyemangati dengan kata-kata positif. Padahal bolanya tidak masuk

Si wanita menjadi semangat. Percobaan kedua dilakukan. Pemandu dan penonton melakukan hal yang sama. Selanjutnya penutup mata dibuka dan wanita itu kembali diminta untuk memasukkan 10 bola. Apa yang terjadi? Dari sepuluh kali percobaan ia berhasil memasukkan 4 bola. Luar biasa bukan?

#Saya dan Pak Prabowo sudah tiga kali bertemu dan kalau bertemu selalu bercanda-canda

Pak Jokowi mengatakan bahwa setelah pemilihan presiden beliau dengan Pak Prabowo sudag pernah bertemu tiga kali adn dalam setiap pertemuan selalu dalam suasana santai dan bahkan sering bercanda dan ledek-ledekan.

Apa pentingnya Pak Jokowi menyampaikan hal ini? Ternyata Pak Jokowi memerhatikan hiruk-pikuk di media sosial. Khususnya di Kompasiana  Baik tulisan maupun komentar-komentar yang ada antara pendukung Presiden Jokowi dan Pak Prabowo. Dimana sampai saat ini setelah setahun lebih  usai pemilihan presiden masih ada hubungan yang tidak baik.

Secara tersurat jelas Pak Jokowi ingin menyampaikan bahwa usai pemilihan presiden hiruk-pikuk yang ada usai sudah semuanya baik-baik saja. Begitu juga seharusnya kita masing-masing sebagai pendukung.
Waktu undangan makan ke Istana Negara ada bersama dengan seorang kompasianer yang juga adalah pendukung berat Pak Prabowo. Beliau adalah Pak Thamrin Dahlan.  Hubungan kami baik-baik saja. Beliau mengatakan bahwa sekarang Pak Jokowi adalah Presiden Indonesia yang diakui secara hukum dan legal. Pak Prabowo juga sudah memberi hormat. Tentu sebagai warga negara Indonesia beliau pun ikut mengakui Pak Jokowi sebagai Presiden NKRI.

Untuk yang tersirat tentu Pak Jokowi ingin mengingatkan kepada  para pendukungnya  jangan ada lagi permusuhan di antara kita sesama anak bangsa.   Sebab untuk membangun kemajuan bangsa yang dibutuhkan rasa persatuan dan kesatuan. Tidak ada penting dan perlunya untuk saling menyalahkan dan merasa berada di pihak yang paling benar. Yang dibutuhkan semata adalah kerendahan hati untuk menjalin kebersamaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun